Mendikbudristek Tegaskan Penerapan Kurikulum Merdeka Sesuai Kesiapan, PAUD Tak Larang PAUD Ajarkan Calistung

Mendikbudristek Tegaskan Penerapan  Kurikulum Merdeka Sesuai Kesiapan, PAUD Tak Larang PAUD Ajarkan Calistung

Radartasik.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah resmi meluncurkan Kurikulum Merdeka sebagai salah satu upaya mengatasi krisis pembelajaran akibat dampak pandemi. 

Menyangkut implementasdinya di lapangan, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan Kurikulum Merdeka ini bisa diterapkan untuk semua jenjang sekolah, termasuk jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD).  Penerapannya juga tidak ada seleksi, tetap sebelum menerapkan Kurikulum Merdeka, sekolah harus memahami dulu apa saja yang terkandung dalam kurikulum tersebut. 

“Tolong diingat kurikulum ini adalah opsi bagi sekolah sesuai dengan kesiapannya masing-masing," kata Nadiem Makarim di kanal YouTube Kemendikbud RI, dikutip Rabu (23/02/2022). 

Nadiem pun menegaskan tidak akan bisa dilakukan transformasi proses pembelajaran kalau kepala sekolah dan guru-gurunya merasa terpaksa melaksanakan Kurikulum Merdeka. Oleh karenanya satuan pendidikan bisa memilih untuk mengimplementasikan kurikulum berdasarkan kesiapan masing-masing. 

“Kunci keberhasilan sebuah perubahan kurikulum adalah kalau kepala sekolah dan guru-gurunya memilih untuk melakukan perubahan tersebut,” tandasnya.

Lantas apakah Kurikulum Merdeka tetap mengajarkan calistung di PAUD? Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Anindito Aditomo menjelaskan pendidikan PAUD mengenalkan kegiatan pra-membaca, pra-matematika, dan pra-menulis kepada peserta didik, sehingga tidak ada pelarangan untuk mengajarkan calistung di PAUD

Namun, lanjutnya, pendidik perlu memerhatikan dengan baik metode pengajarannya. Arah kebijakan di PAUD adalah penyiapan literasi dan numerasi dini. Bukan hanya terbatas pada calistung. Pengembangan literasi dan numerasi dini disesuaikan dengan kebutuhan dan minat anak. Kemudian dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari dan bermakna. 

"Bukan hanya dengan pengisian lembar kerja," tegas Anindito. 

Untuk penerapan Kurikulum Merdeka di jenjang PAUD memiliki karakteristik utama di antaranya adalah sebagai berikut: 
1. Menguatkan kegiatan bermain yang bermakna sebagai proses belajar. 

2. Menguatkan relevansi PAUD sebagai fase fondasi (bagian penting dari pengembangan karakter dan kemampuan anak serta kesiapan anak bersekolah di jenjang selanjutnya). 

3. Menguatkan kecintaan pada dunia literasi dan numerasi sejak dini. 

4. Adanya proyek penguatan profil pelajar Pancasila. 

5. Proses pembelajaran dan asesmen yang lebih fleksibel. 

6. Hasil asesmen digunakan sebagai pijakan guru untuk merancang kegiatan bermain dan pijakan orang tua dalam mengajak anak bermain di rumah. 

7. Menguatkan peran orang tua sebagai mitra satuan. (esy/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: