Restoran Le Jardin, Pionir Western Food di Negeri Laskar Pelangi
Reporter:
ocean|
Minggu 20-02-2022,10:00 WIB
Lantaran, makanan berbahan baku daging sapi ini digandrungi penggemar kuliner di
Negeri Laskar Pelangi tersebut.
Restoran ini berdiri di Jalan Pattimura Nomor 10 Tanjung Pandan.
Restoran itu tampak nyentrik. Konsep
restoran mengusung tema outdoor sehingga pengunjung seolah berada di taman.
Pengunjung bisa melihat langsung cara pengolahan daging sebelum dihidangkan dalam bentuk steak.
”Kami memperlakukan makanan full western,” ujar Syafriani Salamah, owner
Le Jardin.
Ia bersama suaminya, Thierry Batric paham betul mengolah daging agar cocok di lidah dan nyaman di perut konsumen.
Mereka sengaja memilih daging sapi dari luar negeri yang terjamin kualitasnya.
”Daging (sapi) di Indonesia nggak bisa dipakai untuk grill, apalagi untuk tingkat kematangan medium rare,” Ani –sapaan akrab Syahfriani Salamah.
Di
Le Jardin, pengunjung akan mendapat pemahaman tentang istilah tingkat kematangan steak. Mulai dari raw, blue rare, rare, medium rare, medium, medium well, well done hingga overcook.
Bagi penggemar steak, pilihan tingkat kematangan itu biasanya bergantung selera.
”Yang akrab dengan orang Indonesia itu biasanya well done,” terangnya.
Sementara orang luar negeri umumnya memilih steak dengan tingkat kematangan medium dan rare.
Daging yang disajikan tidak terlalu matang. Ciri-cirinya bisa dilihat dari warna luar daging yang abu-abu kecokelatan dan berwarna merah di bagian dalam.
”Itulah kenapa daging yang dipilih harus benar-benar bersih dan sehat biar waktu dimakan nggak sakit perut,” ungkap dia.
Thierry dan Ani mengaku menerapkan standar
restoran di Prancis dalam cara memasak dan menyajikan makanan barat itu.
Kebetulan, Thierry merupakan warga negara (WN) Prancis.
Di Belitung, keduanya dianggap pionir
restoran western food yang mengedepankan kualitas makanan.
”Jadi kalau mau menikmati makanan original taste western ala Prancis nggak perlu pergi ke Paris,” kata Ani sambil tersenyum.
Selain menambah khazanah kuliner di Belitung, Ani dan Thierry berharap
restoran yang dibuka sejak Agustus 2020 itu menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke ”pulau timah” tersebut.
(Jawa Pos)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: