Sri Mulyani Mendukung Kurikulum Baru, Menggelontorkan Rp 500 Triliun untuk Pendidikan

Sri Mulyani Mendukung Kurikulum Baru, Menggelontorkan Rp 500 Triliun untuk Pendidikan

Radartasik.com, Menteri Keuangan Sri Mulyani mendukung langkah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang menginisiasi perubahan kurikulum.


Kemendikbudristek saat ini meluncurkan Kurikulum Merdeka. Itu berpedoman pada Kurikulum Prototipe yang hadir untuk mengejar ketertinggalan akibat pandemi Covid-19.

Mengenai hal itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan dukungannya. Menurut dia, kurikulum harus disesuaikan dengan perkembangan tantangan zaman.

”Perbaikan kurikulum menjadi sangat penting, kurikulum harus merupakan sebuah konten yang responsif dan adaptif serta relevan dalam melihat tantangan hari ini dan juga tren ke depan,” jelas Sri Mulyani secara daring dikutip, Rabu (16/2/2022).

Dengan begitu, lanjut dia, Indonesia akan siap menyongsong masa depan yang penuh tantangan. Sebab, sumber daya manusianya juga telah dilengkapi dengan amunisi sedemikian rupa.

”Sehingga Indonesia akan terus menjadi negara yang bisa responsif, adaptif dalam menghadapi perubahan dunia yang begitu sangat kompleks dan cepat,” tutur Sri Mulayani.

Selain itu, Menkeu mengungkapkan, efisiensi pendidikan menjadi suatu hal yang penting. Dahulu sistem pendidikan lebih condong pada administrasi, bukan murid.

Oleh karena itu, dia mengapresiasi langkah Kemendikbudristek yang membuat sistem administrasi tidak berbelit, seperti memakai Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (Arkas) untuk melaporkan penggunaan Dana BOS secara langsung.

”Peningkatan mutu pendidikan dan sistem pendidikan nasional menjadi sangat penting, pemerataan kesempatan pendidikan juga sangat penting karena daerah-daerah di Indonesia masih banyak yang belum memiliki kemajuan yang sama,” ucap Sri Mulayani.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan untuk program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun ini, anggaran yang disediakan Rp 54,1 triliun. 

”Tahun ini, dana BOS mencapai Rp 54,1 triliun ditujukan kepada 45 juta peserta didik,” jelas Sri Mulyani.

Kemudian Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) untuk PAUD pada tahun ini alokasinya mencapai Rp 4,25 triliun untuk 6,9 juta anak. Sedangkan BOP Pendidikan Kesetaraan Rp 1 triliun untuk 587 ribu peserta didik.

”BOP kesetaraan pada 2019 mulai dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan pelajar yang tidak dapat dijangkau atau dipenuhi jalur pendidikan formal,” tutur Sri Mulyani.

Terkait dengan dana pendidikan tahun ini, dia menyampaikan, anggaran yang dialokasikan cukup besar mencapai Rp 294,6 triliun melalui mekanisme transfer ke daerah dan dana desa (TKDD).

”Ini adalah angka yang sangat besar dari total Rp 500 triliun anggaran (pendidikan),” papar Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengharapkan penggunaan anggaran tersebut dapat dilakukan dengan bijak sesuai kebutuhan sekolah.

”Artinya ini sangat penting menjadi andalan bagi berjalannya sekolah-sekolah dalam melaksanakan program wajib belajar dan dapat dimungkinkan juga dana BOS untuk mendanai kegiatan yang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,” ujar Sri Mulayani. (jp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: