Penyintas Longsor Mulai Tempati Rumah

Penyintas Longsor Mulai Tempati Rumah

radartasik.com, GARUT — Pemerintah Kabupaten Garut menyerahkan rumah relokasi untuk para penyintas bencana longsor di tiga wilayah: Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Desa Banjarwangi Kecamatan Banjarwangi, dan Desa Neglasari Kecamatan Cisompet. Bantuan rumah diserahkan bupati di Desa Karyamekar Kecamatan Cilawu, Selasa (15/2/2022).


Bupati Garut H Rudy Gunawan mengatakan, para penyintas bencana longsor yang mendapatkan bantuan rumah relokasi sudah mendapatkan rekomendasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Tempat tinggalnya sudah tidak bisa dihuni kembali.

“Kita relokasi karena tempat yang terdampak longsor tidak boleh dihuni lagi. Itu juga rekomendasi dari geologi ya. Seperti di Cilawu ini,” ujarnya.

Rudy menyerahkan kurang lebih 95 unit rumah dengan rincian 73 unit rumah di lokasi relokasi di Kecamatan Cilawu, 11 unit rumah di Kecamatan Banjarwangi dan 11 unit rumah di Kecamatan Cisompet. Kata Rudy, pemberian rumah relokasi akan diberikan juga dengan sertifikatnya, termasuk rumah-rumah relokasi para penyintas banjir bandang Sungai Cimanuk.

“Iya (dengan sertfikat rumah) termasuk nanti yang banjir bandang Cimanuk, banjir bandang Cimanuk yang dari Qatar Charity kan sudah hibah ke bupati lagi diurus, nanti rumahnya saya serahkan yang di Tarogong yang di Samarang itu, termasuk (di blok) Kopi Lombong,” ungkapnya.

Rudy memastikan, seluruh penyintas bencana sudah selesai direlokasi. “Meski ada relokasi, tanah yang terkena longsor ini masih milik korban, tetapi tidak boleh dihuni. Hanya bisa ditanami saja,” terangnya.

Rudy juga menjelaskan Pemkab Garut akan membangun sebuah selter di Garut bagian selatan sebagai tempat penampungan sementara bagi para penyintas bencana. “Tahun ini kita (bangun) selter dengan (anggaran) Rp 3 miliar. Jadi nanti kalau terjadi bencana itu orang itu masuk ke selter dulu. Nah setelah itu kalo memang harus direlokasi (maka akan) direlokasi gitu, kita tidak pernah punya selter,” terangnya.

Ia menerangkan, nantinya selter akan memiliki fasilitas cukup lengkap. Jika tidak digunakan, maka bisa dimanfaatkan oleh pihak desa sebagai sarana olahraga masyarakat. “Kita tahun ini dibangun, tahun depan selesai, kami tahun depan itu punya empat selter, termasuk di daerah perkotaan,” terangnya.

Kepala Disperkim Garut Ahmad Mulyana mengatakan, untuk membangun rumah relokasi bagi para penyintas bencana longsor, pihaknya menghabiskan dana kurang lebih Rp 10.8 miliar untuk di tiga lokasi. Relokasi di Kecamatan Cilawu sebesar Rp 7.035.100.818, di Kecamatan Banjarwangi sebesar Rp 2.431.112.300 dan di Kecamatan Cisompet sebesar Rp 1.340.668.150. (yna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: