SDM Melek IT Masih Terbatas
Reporter:
andriansyah|
Sabtu 12-02-2022,12:45 WIB
radartasik.com, RADAR TASIK — Meski Kota Tasikmalaya sudah memiliki command center dalam memudahkan pengambil kebijakan melakukan keputusan tepat berbasis data. Pengoptimalan sarana komando itu mesti ditunjang beragam aspek, agar bisa dioperasikan secara optimal.
Sekretaris Komisi I DPRD
Kota Tasikmalaya, Anang Sapaat mengakui beberapa kali rapat kerja dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), kendala pemanfaatan teknologi digital di lingkungan Pemkot masih banyak ditemukan. Mulai dari ketersediaan perangkat memadai, sampai sumber daya manusia yang bakal mengelola dan mengoperasionalkan kecanggihan teknologi itu sendiri. “Intinya itu kan baru sarana atau fasilitasnya.
Tetap, pemkot mesti siapkan SDM mumpuni, pak wali juga mengakui sendiri kalau SDM mesti disiapkan yang mumpuni agar efektivitas kecanggihan teknologi yang dimiliki pemerintah bermanfaat dengan optimal,” papar Anang kepada Radar, Jumat (11/2/2022).
Menurutnya, bantuan dari gubernur tersebut bersifat umum. Semua daerah pada akhirnya akan mendapatkan program pembangunan command center. Persoalannya, kata Anang, bagaimana daerah benar-benar mengoptimalkan hadirnya pusat komando kepala daerah dan musyawarah pimpinan daerah (muspida).
Supaya bisa secepatnya menjawab persoalan urjen yang kala itu dihadapi publik. “Artinya kesiapan suplai data, informasi, serta pendeteksian persoalan publiknya harus terintegrasi. Aduan masyarakat, keluhan atau laporan yang masuk, akan meleset tritmen tindaklanjutnya jika data yang dimiliki command center terbatas,” analisisnya.
“Otomatis membutuhkan SDM di Organisasi Perangkat Daerah bahkan kecamatan dan kelurahan khusus. Atau paling tidak melatih personel di setiap instansi, supaya updating data itu benar-benar cepat dan akurat. Agar kepala daerah tidak salah ambil keputusan ketika mendapat laporan,” sambung Anang.
Politisi Demokrat itu menambahkan saat ini kondisi kepegawaian di Pemkot sendiri terbilang belum merata. Beberapa instansi masih terjadi kekosongan, yang otomatis membutuhkan tenaga di urusan lain sebagai pelaksana di posisi kosong tersebut. “Jadi kita harap semua formasi terisi dulu, agar mudah pembagian tugas dalam pengimplementasian data dan suplai informasi ke command center. Sekarang kan tidak semua ASN piawai gunakan teknologi, maka perlu pelatihan juga. Banyak aspek penunjangnya yang harus disiapkan dan direalisasikan Pemkot agar command center benar-benar bermanfaat,” kata dia menjelaskan.
Sementara itu, seorang pegawai yang enggan disebutkan namanya, pada salah satu kelurahan di wilayah Tawang. Mengakui kondisi pelayanan saat ini terbilang masih bisa tertangani. Meski ada keterbatasan personel dan adanya tugas pokok fungsi baru di kelurahan. “Namun ada urusan-urusan tertentu seperti laporan atau administrasi kita juga andalkan pegawai lain, karena bisa terbilang mengurus tugas pokok dan fungsi wajib saja keteteran, apalagi harus kelola data untuk diinput ke bale kota atau OPD lain,” keluhnya.
Pegawai di salah satu instansi Pemkot lainnya, menuturkan hal serupa. Ia yang saat ini menjadi pegawai fungsional, masih keteteran dengan tugas pokok dan fungsi yang ia emban. “Jadi kita andalkan saja THL untuk menyuplai data dari Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumen (PPID) Pembantu, ke PPID tingkat kota. Karena memang SDM terbatas, kita juga disibukan tugas pokok sendiri yang cukup menguras waktu dan tenaga,” ungkap dia.
Kedua pegawai itu bukan tidak menyambut baik adanya sejumlah sarana dan fasilitas pemanfaatan teknologi informasi. “Hanya saja, perlunya bimbingan khusus dan kalau bisa SDM khusus untuk mengoptimalkan pelayanan atau suplai kebutuhan data,” harap mereka. (igi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: