Tak Ada yang Mau Menampung Buaya

Kepala BKSDA Kabupaten Pangandaran Uking Iskandar mengatakan, buaya itu sebelumnya ditangkap warga pada tahun 2021 di Sungai Citanduy, Kalipucang. “Lalu kami amankan buaya itu dan membawanya ke BKSDA, karena buaya ini dilarang untuk dipelihara oleh warga, apalagi kalau tanpa izin,” jelasnya Selasa (8/2/2022).Menurutnya, buaya yang memiliki panjang sekitar dua meter itu kini hanya bisa ditutupi kotak kayu agar tidak kabur dan memangsa hewan di Cagar Alam. “Kami sudah tawarkan ke kebun binatang dan penangkaran, tapi nggak ada yang nerima,” ucapnya.Mereka terpaksa memberi makan dua kilo lebih daging ayam dalam satu minggu. “Kalau sudah makan banyak, buaya bisa kenyang sampai empat hari. Jadi tidak terlalu berat ke kitanya,” jelasnya.Pihaknya belum terpikirkan untuk membuat kolam sebagai tempat penangkaran buaya. “Anggaranya dari mana coba. Kan buaya ini pasti tambah besar, kolamnya butuh yang besar,” tuturnya.Kata dia, bisa saja buaya dijadikan atraksi di Cagar Alam, namun kendalanya ada pada fasilitas. “Ya kita tunggu saja, barangkali dari penangkaran ada yang mau nampung,” katanya.Salah seorang wisatawan Hendri Suryadi (32) mengaku kagum melihat buaya tersebut. “Bagus juga kalau dijadikan tontonan disini (Cagar Alam),” katanya. (den)