Kota Banjar Akan Memiliki Kawasan Industri Seluas 300 Hektare, Berada di Dua Kecamatan Ini, Siap-Siap Berinvestasi
Reporter:
Usep Saeffulloh|
Senin 07-02-2022,12:00 WIB
Radartasik.com, BANJAR — Kota Banjar akan memiliki kawasan industri. Luasnya 300 hektare. Penyiapan zona industri tersebut sebagai langkah Pemkot Banjar menyambut kehadiran Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci).
Adapun rencana Tol Gate
Getaci di
Kota Banjar juga masih sama seperti sebelumnya ada di 3 lokasi yakni di wilayah Cimaragas dan Situbatu.
Namun untuk menetapkan Tol Gate
Getaci di wilayah tersebut, dari Ditjen Perencanaan di Provinsi Jabar meminta ada perkembangan pembangunan di wilayah
Kota Banjar.
"Sesuai rencana awal Tol Gate
Getaci ada di Kertahayu Kecamatan Pamarican. Hanya saja jika
Kota Banjar berkembang, tidak ada menutup kemungkinan ada alternatif lain," ujarnya.
Diakuinya, pembangunan Tol
Getaci tahap satu nanti akan sampai di Tasikmalaya. Sementara dari Tasikmalaya sampai Cilacap baru dimulai 2024 - 2029.
Masih ada waktu cukup lama untuk mempersiapkan
Kota Banjar bisa berkembang, sehingga Tol gate
Getaci ada masuk di Banjar.
"Kalau pun nanti tidak ada (Tol Gate
Getaci) di Banjar tidak apa-apa. Kita tetap persiapkan
kawasan industri, guna mendongkrak perekonomian masyarakat," ujarnya.
Akses yang mudah dan konektivitas atau keterhubungan antar daerah, kabupaten/kota dan provinsi, setelah pembangunan jalan tol menjadi pembuka kran investasi.
Koordiantor Wilayah Priangan Timur Pengembang Indonesia (PI), Deni Puja Irawan mengatakan sebenarnya properti (perumahan) bisa maju, jika dunia industri sudah ada.
"Saya dengar Gubernur Jabar Ridwan Kamil akan merencanakan pembangunan
kawasan industri. Kalau tidak di Ciamis ya di Banjar," kata dia kepada
radartasik.com, Kamis (03/02/2022).
Terlebih Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah pun berencana juga akan membangun
kawasan industri. Maka perlu diantisipasi saat ini oleh pemerintah.
Deni Puja Irawan pun meyakini jika
kawasan industri sudah ada maka bisnis perumahan akan maju. Namun hal itu, bukan menjadi tolak ukur sebanyak apa yang datang ke Banjar.
"Jika semakin banyak yang berdatangan ke Banjar ketika ada akses jalan
Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap maka ekonomi akan naik (meningkat) juga," tegas Deni Puja Irawan.
Menurut Deni Puja Irawan, berdasarkan site plan dari pemerintah pusat, di
Kota Banjar tidak ada exit
Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, karena exit tol akan dibangun di Kertahayu Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis.
Selama pandemi Covid-19 bisnis properti sangat terdampak, terlebih penjualan perumahan komersil stage alias tidak ada sama sekali.
Namun hal itu terbantu dengan adanya perumahan bersubsidi masih berjalan meski hanya 20 sampai 30 persen dibandingkan dengan komersil.
"Dampak pandemi sangat membuat pengusaha properti terpukul. Mudah-mudahan tahun ini dan seterusnya bisa kembali pulih," ujar Deni Puja Irawan.
Saat ini kebutuhan perumahan bisa dibandingkan dengan jumlah penduduk. Misalkan 1,5 persen per tahun.
Namun pemerintah juga harus membatasi, jangan sampai pertumbuhan perumahan lebih besar dari jumlah penduduk. Melainkan harus seimbang. (anto sugiarto/radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: