Anyaman Topi Diekspor ke Italia, Bea Cukai Dampingi IKM untuk Ekspor Mandiri
Reporter:
andriansyah|
Senin 07-02-2022,08:45 WIB
radartasik.com, TASIK — Ribuan produk anyaman topi diekspor oleh CV Dhisa Crafindo Rajapolah ke Italia. Keberhasilan UMKM Go Global ini hasil kerja sama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya dan Bea Cukai Tasikmalaya. Pelepasan ekspor perdana dilakukan Kamis malam (3/2/2022).
Kepala Kantor Bea Cukai Tasikmalaya Indriya Karyadi mengatakan, pelepasan ekspor UMKM ini menjadi stimulus kebangkitan UMKM di 2022.
CV Dhisa Crafindo sebelumnya sudah pernah melakukan ekspor, tapi melalui pengepul atau pihak ketiga. Sekarang, berkat asistensi dari Pemkab dan Bea Cukai, UMKM produk anyaman tersebut berhasil melakukan ekspor mandiri untuk pertama kalinya.
“UMKM
CV Dhisa Crafindo ini membuat produk kerajinan mulai dari topi, tas dan perabot dari bahan anyaman mendong, pandan dan panama. Produk tersebut potensial untuk diekspor ke pasar global. Topi anyaman misalnya, negara luar sangat menyukainya karena produknya terbuat dari bahan alam, kalau dari sintetis mereka tidak mau,” jelasnya kepada Radar di sela-sela kegiatan vaksin booster Bea Cukai Tasikmalaya, Jumat (4/2/2022).
Sebelumnya, kata ia, Bea Cukai dan Pemkab Tasikmalaya telah melakukan kolaborasi dalam bentuk pelatihan Industri Kecil Menengah (IKM). Tindak lanjut pelatihan itu di antaranya terkiat asistensi kegiatan ekspor.
Setelah melakukan pendampingan secara total. Salah satu IKM yakni
CV Dhisa Crafindo berhasil melakukan ekspor perdana secara mandiri. “Bea Cukai melakukan asistensi terkait dengan pemberian model ekspor, pengisian dokumen dan pendampingan-pendampingan atas kesulitan prosedur ekspor,” katanya.
Awalnya, kata ia,
CV Dhisa Crafindo merasa kesulitan melakukan ekspor mandiri, namun kesulitan-kesulitan ini dengan cepat bisa diatasi berkat kerja sama Bea Cukai Tasikmalaya dengan Bea Cukai di Tanjung Priok dan kantor pusat.
“Harapannya dengan ekspor perdana ini menjadi momentum bagi para pelaku IKM untuk bangkit. Selain itu, ini membuktikan bahwa ketika IKM berhadapan dengan Bea Cukai itu gampang, bahkan akan mendapatkan kemudahan dan asisteni,” ujarnya,
Terlebih di IKM Tasikmalaya ini potensial untuk melakukan ekspor. Permintaan pasarnya besar, saingannya sedikit. Beberapa negara tidak bisa mengirimkan produknya karena menggunakan bahan sintetis, maka ini peluang pasar ekspor bagi perajin di Indonesia khususnya di Tasikmalaya yang sumber daya alamnya melimpah.
“Perajin di
Rajapolah sudah banyak yang ekspor, tapi tidak ekspor mandiri. Mereka jual ke pengepul di Jakarta, lalu di-ekspor oleh pihak ketiga tersebut,” katanya.
Padahal, kata ia, IKM sangat bisa melakukan ekspor mandiri. Maka Bea Cukai terbuka untuk membina dan mengasistensi para pengusaha IKM agar mereka bisa menjadi eksportir mandiri.
Ia mengatakan, di 2022 ini memang Bea Cukai menjadi bagian terpadu dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN), bentuknya dengan menggenjot ekspor produk IKM. “Maka bagi IKM yang selama ini membidik pasar ekspor, silahkan untuk berkonsultasi dengan Bea Cukai, kami akan melakukan pendampingan dalam rangka membantu mendorong ekspor di
Priangan timur. Kegiatan ini free of charge alias gratis,” terangnya.
Kegiatan ekspor ini, sambung Indria, bisa membangkitkan ekonomi, karena selain menghasilkan devisa negara juga bisa menggeliatkan aktivitas ekonomi masyarakat sekitar atau sektor rill. Misalnya saja
CV Dhisa Crafindo Rajapolah ini, untuk memenuhi kebutuhan ekspor anyaman topi ke Italia, pihaknya melibatkan 1.700 perajin, mereka bisa melakukan pekerjaan dari rumah.
“Aktivitas ekspor anyaman topi ini memberdayakan ibu rumah tangga di 5 kecamatan. Multiplayer effect-nya terasa, bisa menyerap tenaga kerja dan menyejahterakan masyarakat sekitar,” pungkasnya. (na)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: