Target Vaksinasi Anak Meleset

Target Vaksinasi Anak Meleset

radartasik.com, TASIK - Pemerintah Kota Tasikmalaya menargetkan hingga akhir Januari vaksinasi anak usia 6-11 tahun sebanyak 69.455 orang untuk dosis pertama. Namun hingga awal Februari ini baru tercapai sebanyak 63,50 persen atau 44.101 orang.


Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya dr Asep Hendra Hendriana menyampaikan, vaksinasi untuk usia 6-11 tahun terus digalakkan. Manfaatnya mengurangi penularan dan dampak penyebaran Covid-19 yang terus melonjak di Kota Tasikmalaya.

Ia pun mengakui, vaksinasi usia 6-11 tahun belum sesuai target yakni 69.455 orang. Sebab, ada beberapa faktor, misalnya kenaikan kasus aktif Covid-19 sehingga belum sesuai dengan target.

”Dengan meningkatnya kasus Covid-19 yang signifikan saat ini. Kita harus berfikir ulang dalam merencanakan dengan baik untuk tercapainya target vaksinasi tersebut,” katanya kepada Radar, Jumat (4/2/2022).

Kemudian, sambung dr Asep, bersamaan adanya lonjakan kasus Covid-19, pihaknya pun terus menggencarkan vaksinasi bagi kelompok usia lain. Semua itu, untuk tercapainya target minimal vaksinasi 70%, baik dosis satu atau dua. “Semua itu agar dapat mendukung terciptanya kekebalan kelompok atau herd immunity,” ujarnya.

Selain itu, untuk kasus co-insidens Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) pada vaksinasi Covid-19 untuk usia 6-11 tahun masih di angka 112 orang dengan gejala ringan dan beberapa yang berat.

Sebelumnya, Direktur RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya dr Budi Tirmadi menjelaskan, kasus KIPI anak yang dirawat di RSUD Soekardjo ditemukan hasil investigasi yakni co-insidens.

“Hasil laporan saat ini memang anak yang dirawat yang KIPI ini terserang virus dengue. Dari catatan pertengahan Januari ada 11 anak yang kita tangani, 5 diantaranya NS1 positif (DBD, Red) dan lainnya panas biasanya,” katanya.

Lalu ia pun menjelaskan mekanisme klaim pembiayaan akibat co-insidens KIPI, ada dua jenis. Yakni, pertama pembiayaan JKN KIS melakukan klaim ke BPJS kesehatan dan kedua memang tidak punya kepersertaan JKN KIS melakukan klaim ke Kementerian Kesehatan, satu paket pembiayaan Covid-19.

“Ketika anak yang terjadi co-insidens KIPI jangan khawatir pemerintah akan bertanggung jawab atas pembiayaan hingga sembuh,” ujarnya.

Kepala SDN Cicariu Aep Saepul Husna SPd MPd menyampaikan, siswa di sekolahnya baru mencapai target 75% yang sudah melakukan vaksinasi, dari total 506 orang. Sisanya belum vaksinasi, karena ada sakit dan belum mendapatkan izin dari orang tua.

“Belum mencapai target 100 persen karena memang tidak dipaksakan mengikuti program vaksinasi. Itu semuanya dipasrahkan kepada orang tuanya masing-masing,” katanya.

Karena pada dasarnya sekolah mendukung vaksinasi, tetapi berhubung siswa itu milik orang tua, tergantung izinnya.

“Sekolah hanya memfasilitasi temA­pat pelaksanaan. Kemudian memA­berikan sosialisasi kepada orang tua dan siswa tentang manfaat vakA­sinasi usia 6-11 tahun,” ujarnya. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: