Peringatan! Pasien Covid-19 di Kota Tasikmalaya Terus Bertambah

Peringatan! Pasien Covid-19 di Kota Tasikmalaya Terus Bertambah

radartasik.com, KOTA TASIK — Pandemi Covid-19 di Kota Tasikmalaya dalam beberapa hari ini mengalami peningkatan jumlah pasien positif yang cukup signifikan. Oleh karena itu, warga harus ekstra waspada terhadap penularannya.


“Dalam sepekan terakhir ada peningkatan kasus cukup signifikan. Saat ini ada 33 kasus aktif. Sebanyak 80 persen di antaranya menjalankan isolasi mandiri karena tak ada gejala atau gejala ringan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat, Kamis (3/2/2022).

“Namun, hari ini kami mulai aktivasi kembali ruang isolasi terpusat di Dewi Sartika dan Purbaratu. Selama ini kan masih siaga, tetapi hari ini akan digunakan kembali,” tuturnya.

Para petugasnya juga sudah ditarik kembali ke isolasi terpusat dari yang sebelumnya membantu tim vaksinasi. “Karena hari ini rencananya akan ada beberapa pasien yang akan masuk ke Dewi Sartika. Sementara yang digunakan di Dewi Sartika dulu. Kalau nanti Dewi Sartika penuh, kami masih punya Purbaratu,” ucapnya.

Sementara ini, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya belum mengetahui pasti apakah pasien-pasien yang positif Covid-19, khususnya yang pulang dari perjalanan, terpapar virus corona varian omicron atau bukan. Pihaknya masih menunggu laporan dari uji lab di Labkesda Dinkes Jawa Barat.

“Kami sudah pernah kirim satu sampel. Namun belum ada hasilnya. Kemarin juga kami kirim lagi beberapa sampel untuk diperiksa. Sepertinya di sana mengantre,” tuturnya.

Menurut dia, hampir 90 persen kasus positif yang baru terjadi di Kota Tasikmalaya ini penularannya usai melakukan perjalanan dari luar kota.

“Kami harus waspada. Ini warning kasus mulai meningkat signifikan. Dikhawatirkan ini akan naik terus. Makanya kami selalu sampaikan kalau pandemi belum selesai. Penting untuk tetap disiplin prokes dan melakukan vaksinasi,” ujarnya.

Hal senada dituturkan Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra. Pihaknya belum bisa memastikan kasus baru itu sudah omicorn atau belum. Karena harus melalui penelitian dulu sebagai dasarnya.

“Harus ada data pendukungnya dan alat untuk mengeceknya adanya di Labkesda Bandung. Yang baru ini adalah karena ada riwayat perjalanan dari Jakarta, Jogjakarta, Solo dan lainnya,” tuturnya. (Rezza Rizaldi / radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: