Miris Miris Miris, Bocil Berusia 12 Tahun Ikut Perkosa ABG Bersama 10 Teman-temannya
Reporter:
radi|
Kamis 03-02-2022,13:52 WIB
Radartasik.com, MAJALENGKA - Kasus pemerkosaan yang terjadi belakangan semakin membuat banyak pihak mengelus dada dan tidak habis pikir. Pasalnya pelakunya tidak hanya dewasa tetapi juga remaja, bahkan masuk kategori bocah cilik (cilik).
Seperti halnya peristiwa perkosaan bergilir yang terjadi di Kecamatan Ligung, Kabupaten
Majalengka, Jawa Barat.
Selain korbannya seorang gadis belia, pelakunya juga ada seorang bocah berusia
12 tahun.
Pemerkosaan bergilir itu, dilakukan 11 remaja tanggung di areal persawahan Kecamatan Ligung, Kabupaten
Majalengka.
Dari ekspos Polres
Majalengka, terungkap bahwa kejadian tersebut diawali pelaku AA yang berusia
12 tahun, warga Desa Salawana mengajak korban ke areal persawahan lalu dilakukan
pemerkosaan bergilir.
Saat korban berada di tanggul sawah Desa Kertasari, Kecamatan Ligung, pelaku menghubungi teman-temannya untuk datang.
Kapolres
Majalengka, AKBP Edwin Afandi mengatakan, korban dijemput pada 16, Oktober 2021 siang hari.
“Di lokasi itu, pelaku AA menghubungi teman-temannya,” kata Kapolres, dalam jumpa pers, Rabu (02/02/2022).
Setelah teman-temannya berdatangan, korban
dicekoki minuman keras ciu. Sehingga mabuk parah.
Korban Mabuk Berat
Dalam kondisi korban mabuk berat, kemudian dilakukan
pemerkosaan bergilir oleh para pelaku yang masih ABG.
Tidak hanya melakukan
pemerkosaan bergilir, adegan tersebut juga direkam oleh pelaku AA.
Atas perbuatannya, para pelaku dijerat dengan sejumlah pasal sesuai dengan andil perbuatannya.
Yang membuat miris, sebagian besar para pelaku masih di bawah umur.
RK misalnya, baru berusia 15 tahun. Kemudian RMF berusia 13 tahun dan AJF berusia 15 tahun.
Ketiganya dikenakan pasal 82 UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak.
Mereka melakukan aksi pencabulan kepada korban.
Pelaku Berusia 12 Tahun
Sedangkan tersangka lainnya yakni SAW (15), MR (15), MY (15) KE (15), RNP (15), dan M (15) dijerat pasal 81 dan atau 82 UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak.
Mereka melakukan tindakan persetubuhan kepada korban.
Khusus untuk AA yang berusia
12 tahun, dikembalikan kepada orang atau mengikut sertakannya dalam program pendidikan pembinaan dan pembimbingan di instansi pemerintah selama 6 bulan.
Kasat Reskrim Polres
Majalengka, AKP Febri H Samosir menambahkan, untuk AA diberikan perlakuan berbeda karena masih berusia
12 tahun.
Sebab, mengacu pada undang-undang, pelaku kejahatan pada usia
12 tahun ke bawah dikembalikan kepada orang tua untuk pembinaan. (rdh/rc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: