Tol Getaci Tak Matikan Jalan Nasional, Ini Penjelasannya..

Tol Getaci Tak Matikan Jalan Nasional, Ini Penjelasannya..

radartasik.com - Dalam suatu kesempatan, acara penandatanganan kerja sama, belum lama ini, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit menjelaskan, kehadiran Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci).


Menurut dia, jalan Tol Getaci turut mendukung pergerakan logistik baik jasa maupun barang di Pulau Jawa, khususnya untuk wilayah bagian selatan. 

“Tentunya pembangunan jalan tol ini tidak menimbulkan kompetisi dengan jalan nasional yang sudah ada. Kehadiran jalan tol ini justru akan jadi pelengkap jalan nasional, terutama dalam mendukung pengguna jalan dengan jarak jauh,”  tandasnya. 

Senada dengan Kepala BPJT, Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur mengatakan, pembangunan Jalan Tol Getaci akan menjadi penopang dari jalan tol yang sudah ada.

Sehingga bisa mengurai kepadatan lalu lintas yang terjadi, khususnya pada libur hari raya atau periode libur panjang. 

"Seperti yang kita ketahui, saat ini terutama pada akhir pekan dan libur hari raya, Jalan Tol Padaleunyi khususnya di Gerbang Tol Cileunyi berpotensi terjadi kepadatan karena terjadinya peningkatan volume lalu lintas," tuturnya. 

Untuk itulah, tukas dia, Jalan Tol Getaci diharapkan juga mengurai kepadatan dan menjadi alternatif jalan bagi masyarakat yang berpergian ke daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah bagian selatan. 

Sedangkan Direktur Utama PT JGC, Jo Mancelly menyampaikan ke depannya PT JGC selaku pengelola Jalan Tol Getaci akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mempercepat penyelenggaraan pembangunan Jalan Tol Getaci

“Hal ini termasuk pembebasan lahan yang sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga secara konstruksi untuk pembangunan Tahap 1 dapat dilakukan di akhir tahun 2022,” katanya. 

Jalan Tol Getaci ini memiliki total panjang 206,65 Kilometer yang menjadikan jalan tol ini sebagai ruas jalan tol terpanjang di Indonesia, dengan nilai investasi sebesar Rp56 Triliun dan masa konsesi selama 40 tahun. 

Jalan tol ini nantinya akan melintasi dua provinsi sekaligus, yaitu Provinsi Jawa Barat sepanjang 169,09 Kilometer dan Provinsi Jawa Tengah sepanjang 37,56 Kilometer. 

Dimulai dari titik awal Junction Gedebage di Kabupaten Bandung, lalu melewati Majalaya, Garut, Kabupatan dan Kota Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran, hingga ke wilayah Cilacap, Jawa Tengah. 

Pembangunannya terbagi atas empat seksi yaitu:
- Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara sepanjang 45,20 Km
- Seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya sepanjang 50,32 Km 
- Seksi 3 Tasikmalaya-Patimuan sepanjang 76,78 Km
- Seksi 4 Patimuan-Cilacap sepanjang 34,35 Km 

Pembangunan Jalan Tol Getaci akan dilakukan dalam dua tahap.

Pembangunan untuk tahap pertama yaitu Seksi 1 dan Seksi 2, yang dimulai dari Junction Gedebage hingga Simpang Susun (SS) Tasikmalaya sepanjang 94,22 Kilometer. 

Pembangunan konstruksinya untuk tahap pertama ini ditargetkan dimulai pada akhir tahun 2022 dan rampung pada tahun 2024. 

Tahap kedua yaitu Seksi 3 dan Seksi 4, yang dimulai dari SS Tasikmalaya hingga SS Cilacap sepanjang 112,43 Kilometer, termasuk main road sepanjang 1,3 kilometer pada Seksi 1 yang terkoneksi dengan rencana Jalan Tol Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR). 

Dimana main road tersebut ditargetkan dibangun bersamaan saat Jalan Tol BIUTR konstruksi atau selambat-lambatnya pada tahap kedua konstruksi Jalan Tol Getaci

Pembangunan konstruksi untuk tahap kedua sendiri ditargetkan dimulai pada akhir tahun 2027 dan rampung pada tahun 2029. 

Jalan Tol Getaci tergabung dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dan mendukung program pemerintah dalam pemerataan infrastruktur. 

Pembangunan jalan tol ini akan meningkatkan konektivitas, kegiatan ekonomi, semakin melancarkan distribusi barang dan jasa hingga pengembangan industri dan pariwisata di koridor selatan Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. 

(rezza rizaldi/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: