Bunuh Diri Bisa Menular kepada Orang Lain: Ini Penjelasan Para Ahli, Termasuk Pencegahannya
Reporter:
usep saeffulloh|
Senin 31-01-2022,13:00 WIB
Radartasik.com, Banyak kasus bunuh diri. Lalu bagaimana jika kasus bunuh diri dikaji secara medis? Apakah bunuh diri bisa menular? Lalu bagaimana jalan keluarnya?
Peneliti kesehatan mental dalam pencegahan
bunuh diri dan pendiri Emotional Health for All, Sandersan Onie menyatakan, tindakan
bunuh diri dapat
menular kepada orang lain.
Orang-orang yang berisiko tertular adalah mereka yang terpapar dengan informasi
bunuh diri atau dari orang terdekat yang telah melakukan tindakan tersebut.
”Tentu itu akan berdampak lebih dalam lagi bahkan kita mendengar ada selebritis yang
bunuh diri pun itu meningkatkan risiko
bunuh diri juga,'' ujar Sandersan dalam webinar Hari Pencegahan
Bunuh Diri Sedunia beberapa waktu lalu.
Menurut Sandersan,
suicide contagion merupakan salah satu masalah yang cukup besar untuk dihadapi. Sebagai penanganannya, dia menyarankan untuk membuat rencana keamanan jika seseorang sedang berada dalam masa krisis atau ketika rasa
depresi dan keinginan
bunuh diri datang.
”Untuk membuat rencana keamanan, tidak usah menunggu psikolog klinis, itu bisa dilakukan siapa saja,” kata Sandersan.
Mengutip laman
ehfa.id, dalam membuat rencana keamanaan, hal pertama yang harus dipahami oleh seseorang yang sedang dalam masa krisis adalah mengenal tanda bahaya atau pemicu dari rasa
depresi. Misalnya, perasaan tidak berguna dan tidak berharga, merasa tidak ada harapan, insomnia, tidak ingin berbicara dengan orang lain dan merasa kesepian.
Lalu, buat daftar alasan untuk tetap bertahan hidup. Perasaan ingin
bunuh diri biasanya membuat seseorang lupa pada kebahagiaan sederhana.
Cobalah untuk mengingat hal-hal yang membuat bahagia, seperti momen ketika minum kopi bersama keluarga atau teman, acara nonton favorit, hingga makanan kesukaan.
Kemudian, jaga tempat tinggal dan lingkungan sekitar aman saat seseorang sedang mengalami krisis. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan menyimpan barang-barang yang dapat digunakan untuk menyakiti diri sendiri di tempat yang tidak mudah terlihat.
Lakukanlah hal-hal yang membuat merasa produktif, senang dan damai seperti membaca buku, mendengarkan musik, membersihkan rumah, merawat diri, olah raga, ataupun memasak. Meskipun terlihat sederhana, hal-hal kecil itu bisa membantumu menyingkirkan pikiran buruk.
Saat seseorang sedang dalam masa krisis, biasanya tidak ingin bertemu dengan orang lain. Namun, berada di antara orang-orang terkasih akan sangat membantu.
Tuliskan nama orang-orang yang bisa hubungi dan bisa menemani di masa krisis, atau tuliskan tempat umum yang bisa dikunjungi. Terakhir adalah meminta bantuan dari seorang profesional saat mengalami masalah krisis.
Sandersan mengatakan, membuat rencana keamanan itu dapat dilakukan saat seseorang dalam kondisi yang sedikit lebih tenang.
''Rencana keamanan adalah kegiatan yang dapat dilakukan setelah orang tersebut berada dalam kondisi yang lebih tenang, sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan untuk menjaga diri mereka tetap aman,'' tutur Sandersan.
Sandersan juga membuat sebuah situs bernama
ehfa.id untuk membantu seseorang yang mengalami gangguan psikologis dan mempunyai pemikiran melakukan
bunuh diri sehingga hal tersebut dapat dicegah.
Pada laman itu, pengunjung dapat menggunakan serangkaian fitur berbasis penelitian dan dapat menyaksikan video pengalaman seseorang yang mencegah keinginannya untuk
bunuh diri.
Tautan ke sumber daya penting, termasuk database psikolog terdaftar IPK (Ikatan Psikolog Klinis) Indonesia juga dapat ditemukan di sana. Situs itu juga menawarkan serangkaian alat dan formulir awal untuk mengidentifikasi kondisi krisis yang dialami.
Selain itu, terdapat rencana keamanan yang bisa digunakan oleh seseorang yang memiliki tendensi
bunuh diri, sebagai bantuan awal mengatasi krisis tersebut. (jp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: