Sudah Sepekan Siswi SMP Hilang Misterius, Warga Mulai Sisir Gunung
Reporter:
tiko|
Rabu 26-01-2022,18:10 WIB
Radartasik.com — Sudah lebih dari sepekan, gadis belia bernama Juliatin menghilang. Siswi SMP warga Desa Rai Oi, Kecamatan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat ini bahkan menggerakan warga untuk mencarinya ke penjuru kampung bahkan ke pegunungan terdekat.
Juliatin, 13 tahun dikabarkan menghilang sejak Selasa (18/1) pekan lalu. Hingga Selasa (25/1), keluarga bersama warga masih menyisir sejumlah titik. Mulai pemukiman warga, beberap gunung bahkan sampai ke pusat Kota Bima.
Pencarian siswi kelas III SMP itu juga sampai ke kawasan Gunung Kabuju, Desa Na'e, Kecamatan Sape. “Sekarang kita masih mencari di Gunung Kabuju. Karena menurut warga, Juliatin disembunyikan makluk halus. Makanya mereka mencarinya di sana,” ungkap Sekretaris Desa Rai Oi Ihwan Budimansyah dikonfirmasi melalui telepon, kemarin (25/1).
Keluarga dibantu warga juga telah mencari korban ke Kota Bima. Karena informasi yang beredar di masyarakat, korban pergi jalan-jalan ke Kota Bima. “Banyak keluarganya yang pergi mencari ke Kota Bima, namun belum ditemukan juga,” katanya.
Juliatin pada Selasa (18/1) bersama keluarganya di rumah. Kemudian dia keluar rumah tapi tidak pamitan. Sejak saat itu korban tidak pulang ke rumah hingga hari ini. “Juliatin anaknya baik dan sehat, tidak alami gangguan mental,'' katanya.
Ihwan sapaan karib Sekdes Rai Oi ini berharap Juliatin segera ditemukan dalam kondisi selamat. Bagi yang menemukan diharap segera laporkan ke pihak kepolisian terdekat.
Kepala SAR Bima Ardhiansyah Susilo yang hubungi media mengaku mendapat informasi tentang kehilangan warga tersebut. Namun pihaknya belum berani mengambil tindakan untuk mencari korban.
“Karena tidak ada saksi yang melihat korban hilang di gunung,” katanya saat dihubungi, kemarin (25/1).
Anggota SAR baru bisa dikerahkan untuk mencari korban, jika ada saksi mata satu atau dua orang. Atau kasus kehilangan itu telah dilaporkan ke polisi. Sebagai acuan bagi tim SAR untuk mengerahkan tim membantu mencari korban. “Sampai saat ini kami belum terima laporan dari polisi,” tandasnya. (lombok post/try)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: