Pangandaran Berisiko Tinggi Bencana, 105 Kejadian, Kerugian Mencapai Rp 2,4 Miliar Sepanjang Tahun 2021
Reporter:
syindi|
Selasa 25-01-2022,17:45 WIB
radartasik.com, PANGANDARAN — Indeks Risiko Bencana Kabupaten Pangandaran berada di ranking 11 dari 27 Kota/Kabupaten di Jawa Barat.
Hal tersebut dikatakan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (
BPBD) Provinsi Jawa Barat Dani Ramdani.
Dani mengatakan,
Kabupaten Pangandaran termasuk daerah yang berisiko tinggi
bencana alam.
“Dari ranking 1 sampai 11 termasuk yang berisiko tinggi. Dari 12 sampai 27 termasuk sedang,” katanya kepada wartawan Senin (24/1/2022).
Lanjut Dani, jika potensi
bencana alamnya semakin banyak, maka indeks risikonya akan semakin tinggi.
“Kemudian kalau sosial ekonomi masyarakatnya serta kapasitas daerah bisa meningkat, maka indeks risiko akan turun,” jelasnya.
Kata dia, yang dimaksud dengan kapasitas disini adalah soal penguatan kelembagaan, seperti
BPBD, kemudian relawan, anggaran, peralatan, mitigasi struktural dan mitigasi non struktural.
Kepala Pelaksana
BPBD Kabupaten Pangandaran Kustiman mengatakan sepanjang tahun 2021 telah terjadi 105
bencana alam di
Kabupaten Pangandaran.
“Yang paling banyak terjadi adalah
bencana angin topan, sebanyak 68 kali lalu kebakaran 30 kali, tanah longsor enam kali dan banjir sebanyak satu kali,” terangnya. Dalam
bencana tersebut, 87 bangunan dinyatakan rusak ringan, 48 rusak berat dan 16 rusak sedang.
Ia menyebutkan kerugian materil akibat
bencana sepanjang tahun 2021 diperkirakan mencapai Rp 2,4 miliar. “Sidamulih mengalami kerugian tertinggi, yakni Rp 99,5 juta,” terangnya.
(den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: