Pangandaran Berisiko Tinggi Bencana, 105 Kejadian, Kerugian Mencapai Rp 2,4 Miliar Sepanjang Tahun 2021

Pangandaran Berisiko Tinggi Bencana, 105 Kejadian, Kerugian  Mencapai Rp 2,4 Miliar Sepanjang Tahun 2021

radartasik.com, PANGANDARAN — Indeks Risiko Bencana Kabupaten Pangandaran berada di ranking 11 dari 27 Kota/Kabupaten di Jawa Barat.


Hal tersebut dikatakan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat Dani Ramdani.

Dani mengatakan, Kabupaten Pangandaran termasuk daerah yang berisiko tinggi bencana alam.

“Dari ranking 1 sampai 11 termasuk yang berisiko tinggi. Dari 12 sampai 27 termasuk sedang,” katanya kepada wartawan Senin (24/1/2022).

Lanjut Dani, jika potensi bencana alamnya semakin banyak, maka indeks risikonya akan semakin tinggi.

“Kemudian kalau sosial ekonomi masyarakatnya serta kapasitas daerah bisa meningkat, maka indeks risiko akan turun,” jelasnya.

Kata dia, yang dimaksud dengan kapasitas disini adalah soal penguatan kelembagaan, seperti BPBD, kemudian relawan, anggaran, peralatan, mitigasi struktural dan mitigasi non struktural.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pangandaran Kustiman mengatakan sepanjang tahun 2021 telah terjadi 105 bencana alam di Kabupaten Pangandaran.

“Yang paling banyak terjadi adalah bencana angin topan, sebanyak 68 kali lalu kebakaran 30 kali, tanah longsor enam kali dan banjir sebanyak satu kali,” terangnya. Dalam bencana tersebut, 87 bangunan dinyatakan rusak ringan, 48 rusak berat dan 16 rusak sedang.

Ia menyebutkan kerugian materil akibat bencana sepanjang tahun 2021 diperkirakan mencapai Rp 2,4 miliar. “Sidamulih mengalami kerugian tertinggi, yakni Rp 99,5 juta,” terangnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: