Warga Jangan Cuek, DBD Kembali Mengganas di Kota Tasikmalaya, 2 Anak Meninggal Dunia
Reporter:
usep saeffulloh|
Selasa 25-01-2022,08:00 WIB
Radartasik.com, TASIK — Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi penyakit berbahaya di Kota Tasikmalaya. Pasalnya, setiap tahun lebih dari ratusan kasus selalu terjadi bahkan selalu merenggut korban jiwa.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes)
Kota Tasikmalaya, dari awal Januari 2022 hingga Selasa (25/01/22), terdapat 159 kasus
DBD.
Sebanyak 2 kasus di antaranya dialami anak-anak usia 12 tahun meninggal dunia. Dan salah satunya sempat dirawat intensif di
RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya, Minggu (23/01/22).
Hal itu dibenarkan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes
Kota Tasikmalaya, dr H Asep Hendra.
"Betul di awal Januari 2022 sudah ada 2 anak korban meninggal dunia akibat
DBD. Untuk kasus yang tercatat sejak awal tahun ini sudah ada 159 kasus," paparnya.
Sebaran penyakit
DBD ini di
Kota Resik ini, julukan
Kota Tasikmalaya, hampir ada di seluruh kecamatan. Tapi, paling banyak sebaran, kata dia, terdapat di Kelurahan Kersamenak, Kecamatan
Kawalu.
"Wilayah sebaran masih tinggi. Rumahnya di mana dan lokasinya di mana sebetulnya tak pengaruh. Kalau yang tinggi per kelurahan Kersamenak Kecamatan
Kawalu ada 14 kasus. Paling banyak," terangnya.
Asep mengimbau kepada masyarakat bahwa penyakit
DBD di
Kota Tasikmalaya sangat rawan terutama saat cuaca buruk melanda seperti sekarang.
Apalagi perubahan cuaca yang setiap harinya berubah-ubah membuat sebaran jentik nyamuk Aedes aegypt penyebab
DBD akan mudah berkembang biak.
Hal ini mewajibkan semua masyarakat harus selalu waspada dengan perkembangan nyamuk di lingkungannya masing-masing.
"Jadi memang semua pihak harus bergerak bersama. Semua jangan cuek untuk PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk). Kami pun terus berupaya lewat puskesmas dan kelurahan setempat," jelasnya.
Bahkan, lanjut Asep, surat edaran Wali
Kota Tasikmalaya tentang pola hidup bersih mencegah penyakit
DBD telah disampaikan sejak 24 hari lalu.
Sehingga, selain semua struktur pemerintahan sampai ke tingkat RT terus berperan, justru kesadaran masyarakat aktif memberantas sarang nyamuk dan pola hidup bersih harus segera direalisasikan.
"Kalau kita berperan aktif bersama akan mudah untuk menekan sebaran penyakit ini. Makanya, kami pemerintah tak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk terus berperan aktif," tukasnya. (rezza rizaldi / radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: