Korban Keracunan Makanan di Tasikmalaya Jadi 85 Orang, Tiga Masih Dirawat
Reporter:
sandy aw|
Minggu 23-01-2022,15:20 WIB
radartasik.com, TASIKMALAYA — Korban diduga keracunan makanan di Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya terus bertambah. Hingga Minggu (23/1/2022) terdeteksi ada 85 warga yang mengalami keluhan seperti keracunan. Tiga orang di antaranya masih mendapatkan perawatan di puskesmas dengan kondisi terus membaik.
Camat
Sodonghilir Uu Saeful Uyun mengatakan pada Sabtu jumlah korban diduga
keracunan makanan itu bertambah dua orang, yang awalnya 83 menjadi 85 kasus. “Cuma secara keseluruhan sudah ditangani secara intensif oleh pihak puskesmas,” katanya kepada radartasik.com, Minggu.
Menurut
Uu Saeful Uyun, peristiwa diduga
keracunan makanan itu terjadi di Desa
Sodonghilir. Namun ditemukan juga di Desa Sukabakti dengan gejala diare dan setelah diberikan obat pada Jumat sudah sembuh.
“Karena yang dirujuk untuk mendapatkan perawatan hanya sembilan orang,” tuturnya.
Uu Saeful Uyun menerangkan untuk memastikan apakah korban-korban itu
keracunan makanan atau faktor lainnya, pemerintah masih menunggu hasil penelitian laboratorium. Sampel yang dibutuhkan sudah dikirimkan pihak puskesmas ke laboratorium Provinsi Jawa Barat.
“Untuk sampel yang dikirim kurang begitu mengetahui detail, yang saya tahu yakni nasi yang dikirim,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas
Sodonghilir Popon Herlina mengatakan hingga Minggu tercatat ada 85 warga yang diduga
keracunan makanan. Tiga orang di antaranya masih dirawat dengan kondisi terus membaik. “Alhamdulillah sudah teratasi dengan kondisi membaik,” katanya melalui WhatsApp.
Popon Herlina menjelaskan sampel-sampel yang diduga menjadi penyebab keracunan sudah dikirimkan ke laboratorium Jawa Barat untuk diuji. “Sampel makanan dan berak yang diduga keracunan. Untuk hasil kemungkinan pada hari Senin atau selasa bisa diketahui,” tuturnya.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Dian Purnomo SIK mengatakan pihaknya tengah mendalami kasus yang diduga keracunan di Kecamatan
Sodonghilir. “Kita juga masih menunggu hasil sampel, makanan yang tengah diuji di laboratorium,” ujarnya. (ujg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: