Selain Bisa Sebabkan Kematian, Efek Miras Membuat Depresi hingga Pikun di Usia Muda

Selain Bisa Sebabkan Kematian, Efek Miras Membuat Depresi hingga Pikun di Usia Muda

Radartasik.com, Mengonsumsi minuman keras (miras) tidak hanya merusak kesehatan tubuh, namun juga mental dengan kadar ringan, sedang dan berat. 


Akibat penyalahgunaan miras, berimbas kepada gangguan jiwa dan kerusakan otak serta demensia secara dini. Termasuk pikun di usia muda.

Menurut Dr dr Kristiana Siste, Sp.KJ(K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), pikun di usia muda itu akibat ada degenerasi saraf otak yang disebabkan oleh alkohol.

Pengonsumsian alkohol juga sangat berbahaya bagi remaja. Otak mereka masih tumbuh. Berkembang. Bahkan belum berkembang sempurna. Efeknya, remaja tersebut mengalami kerusakan otak.

Remaja tersebut akan mengalami gangguan atensi atau pusat perhatian dan memori tentang daya ingat.

Penyalahgunaan alkohol, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif akan berhubungan dengan kerusakan sirkuit otak dan neurotransmitter. “Menyebabkan penurunan fungsi spasial, fungsi inhibisi (pengendalian diri), belajar, dan memori,” kata Kristiana Siste.

Orang yang kecanduan alkohol dan mengalami berbagai gejala mental atau fisik cenderung sulit untuk mengembalikan keadaan atau fungsi otak menjadi seperti semula.

“Pertanyaannya, apakah kerusakan otak ini sifatnya bisa kembali seperti semula atau tidak? Harus ditatalaksana berapa lama sehingga kerusakan otak bisa kembali seperti semula? Pertanyaan seperti itu akan sulit dijawab pada akhirnya,” kata dia.

Beberapa penelitian, kata dia, kerusakan otak dapat pulih seperti semula, tapi dengan tatalaksana yang intensif.

Dilansir dari laman Hazelden Betty Ford Foundation, American Psychiatric Association mengelompokkan gangguan penggunaan zat atau substance abuse disorder sebagai gangguan kesehatan mental ke dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental sejak 1980. 

Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental adalah panduan resmi untuk diagnosis gangguan kesehatan mental di Amerika Serikat. Alkoholisme dikategorikan sebagai bagian substance abuse disorder, yang termasuk dalam penyakit mental. 

Seperti depresi dan penyakit mental lainnya, kecanduan adalah gangguan medis yang berakar dari perubahan pada fungsi otak. 

Kecanduan bukan hanya masalah sosial, moral, atau kriminal. Ini adalah masalah otak yang memengaruhi perilaku pengidapnya, sehingga dapat menimbulkan dampak ke banyak hal. 

Banyak perilaku abnormal yang timbul akibat kecanduan, seperti masalah di kehidupan sehari-hari sampai menimbulkan tindakan kriminal.

Kecanduan bukan hanya menimbulkan gejala fisik, tetapi juga memengaruhi mental dan emosional seseorang. Gejala mental dan emosional pun mungkin timbul terlebih dahulu sebelum gejala fisik muncul.

Ketika gejala perilaku atau mental tidak diobati dengan tepat, penyalahgunaan alkohol jangka panjang dapat menyebabkan komplikasi fisik seperti sirosis hati dan kerusakan otak kronis. Fatalnya, konsekuensi paling serius adalah kematian. (lpe/hdc/jp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: