Uni Eropa Gagal Embargo Minyak Rusia
Radartasik, Uni Eropa (UE) gagal untuk meyakinkan anggotanya memberikan sanksi embargo terhadap minyak Rusia setelah mendapat penentangan dari negara lainya.
Menurut Kaja Kallas Perdana Menteri Estonia menemukan konsensus UE secepatnya tentang pelarangan minyak Rusia tidak realistis ketika para pemimpin blok berkumpul dalam pertemuan puncak di Brussels untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Saya tidak berpikir kita akan mencapai kesepakatan hari ini," kata Kallas, seraya menambahkan bahwa kemungkinan besar embargo akan disetujui pada pertemuan puncak berikutnya pada bulan Juni.
Sebelumnya Josep Borrell kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa dilaporkan menyatakan harapan bahwa kesepakatan dapat disepakati pada Senin (30/05/2022) sore.
Sanksi yang diusulkan terhadap impor minyak dari Rusia menjadi bagian dari sanksi putaran keenam Uni Eropa terhadap Moskow sejak meluncurkan serangan militer terhadap Ukraina pada akhir Februari.
Lima paket hukuman sebelumnya termasuk akses terbatas ke pasar modal, memutus lembaga keuangan Rusia dari SWIFT, membekukan cadangan mata uang asing Bank Sentral Rusia dan melarang impor batubara Rusia dan berbagai komoditas lainya.
Diskusi tentang embargo minyak telah berlangsung sejak awal Mei tetapi tanpa kesepakatan yang dicapai di antara 27 negara anggota UE.
Proposal tersebut telah terhenti oleh Hungaria yang menerima sebagian besar minyaknya dari Rusia, termasuk Republik Ceko dan Slovakia juga telah menyuarakan keberatan atas rencana tersebut.
BACA JUGA:Embargo Gas Rusia Menjadi Racun Bagi Jerman
Pekan lalu Ursula von der Leyen Presiden Komisi Eropa menyatakan bahwa UE tidak dapat langsung memberlakukan embargo terhadap minyak Rusia, karena langkah seperti itu akan memungkinkan Moskow untuk menjual minyak mentahnya di tempat lain dan menghasilkan lebih banyak pendapatan.
Ukraina telah berulang kali mendesak pemerintah Uni Eropa untuk memberlakukan embargo total pada minyak dan gas Rusia dan menuduh Negara yang membeli energi dari Rusia meningkatkan anggaran perang Moskow setiap hari.
Sebelumnya Robert Habeck Menteri Ekonomi Jerman memperingatkan persatuan Uni Eopa bisa hancur setelah Rusia melancarkan serangannya di Ukraina.
“Setelah serangan Rusia ke Ukraina, kami melihat apa yang bisa terjadi ketika Eropa bersatu. Tapi itu sudah mulai runtuh dan runtuh lagi," kata Habeck pada konferensi pers dikutip dari Russian Today.
Uni Eropa telah berjuang untuk menyetujui penerapan embargo minyak di Rusia, tetapi beberapa negara anggota menyuarakan kekhawatiran bahwa langkah itu akan berakibat fatal bagi ekonomi mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: russian today