UMKM Melejit, Ekonomi Bangkit, BI Sukses Gelar Road to Pagelaran Kreasi Priangan Timur
Apalagi pada tema tersebut, BI berharap dapat mendorong UMKM go digital, baik dari sisi sistem pembayaran atau dari sisi pemasaran. Selain itu, BI secara konsisten mendorong UMKM untuk dapat menerapkan ekonomi hijau dari hulu hingga hilir.
“Pada sisi hulu, kami mengajak UMKM dapat menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan seperti penggunaan pewarna alam pada batik dan optimalisasi penggunaan natural material (mendong atau pandan). Artinya tetap menerapkan zero waste dan berbagai upaya memenuhi prinsip pemeliharaan lingkungan dan usaha berkelanjutan,” katanya.
“Sedangkan sisi hilir, Bank Indonesia melalui berbagai program di antaranya on boarding dan kurasi mendorong UMKM go digital untuk dapat memperluas jaringan pemasaran online melalui market place, media sosial dan berbagai channel digital,” ujarnya menambahkan.
Kemudian, pada tataran kebijakan Bank Indonesia telah menerapkan green financing. Itu guna mendorong perbankan dapat menyalurkan pembiayaan kepada sektor hijau yang memberikan dampak minimal terhadap kerusakan lingkungan.
Selain itu, UMKM yang terlibat dalam kegiatan ini telah menerapkan pembayaran melalui QRIS yang cepat, murah, mudah, aman, dan andal (cemumuah). Untuk itu para pengunjung dapat melakukan pembayaran secara non-tunai.
“Sudah ada sebanyak 247.051 merchant yang mempunyai QRIS se-Priangan Timur. Untuk itu, mari belanja produk UMKM menggunakan QRIS,” katanya.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Tasikmalaya Hj Rukmini Affandi Yusuf mengapresiasi dengan acara yang dibuat oleh BI untuk UMKM di Priangan Timur. Dengan begitu dapat membuat semangat para UMKM untuk bisa produktif dan kreatif.
“Sebab, saat tidak ada pameran seperti ini, mereka tidak semangat membuat karya yang baru,” ujarnya.
Terlebih, di Kota Tasikmalaya sudah dikenal seperti bordir, batik Sukapura, payung geulis, anyaman mendong, kelom geulis, anyaman bambu. Oleh karenanya, dia menginginkan agar para UMKM khususnya di Tasikmalaya bisa mendesain sesuai dengan icon-icon unggulan. Misalkan di batik ataupun bordir ada payung geulis.
Kemudian, saat ditanyakan peran Dekranasda Kota Tasikmalaya yang wajib memajukan ekonomi kreatif? Hj Rukmini menyampaikan Dekranasda sudah berupaya agar UMKM industri kreatif di Kota Tasikmalaya dikenal, dengan cara mengikuti event pameran.
“Selain itu juga melakukan pembinaan dan saran berupa motif-motif desain, agar mereka lebih produktif dan kreatif,” katanya.
Oleh karenanya, dia pun berpesan agar UMKM yang berkecimpung pada ekonomi kreatif agar tetap berjuang dan semangat, walaupun ada pandemi ataupun tidak ada. Tentunya agar mengangkat derajat Kota Tasikmalaya yang dicap sebagai kota termiskin di Jawa Barat, menjadi kota maju. “UMKM kita harus bangkit dan maju. Dengan begitu dapat meningkatkan ekonomi Kota Tasikmalaya,” ujarnya.
Kemudian, saat para UMKM ekonomi kreatif berjuang untuk pulih, dia pun meminta tidak hanya pemerintah, BI, Dekranasda saja yang membantunya. Juga perlu pertolongan masyarakat Tasikmalaya dan masyarakat umum di Priangan Timur.
Artinya sebelum dipromosikan produk ekonomi kreatif keluar. Masyarakat Tasikmalaya harus memberikan contoh bahwa cinta dan bangga produk sendiri. “Saya harapkan masyarakat mencintai dan belilah produk UMKM kita, mulai dari bordir, batik, anyaman. Tentunya agar UMKM kita semangat,” katanya.
Owner Galeri Kitri Sucita Dewi Ratnasari (23) menyampaikan, ia mengikuti Road to Pagelaran Kreasi Priangan Timur di Plaza Asia Tasikmalaya melalui binaan BI. Dengan mempersembahkan fashion kerajinan tangan dari mendong atau kain goni, yang dibuat sandal, tas, hampers, dan lainnya. “Saya menjual kerajinan tangan yang ada ciri khas Tasikmalaya,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: