Program Guru Penggerak Dibuka, Tingkatkan Mutu Pendidik, Disiapkan Jadi Kepsek
Reporter:
andriansyah|
Senin 17-01-2022,07:45 WIB
radartasik.com, TASIK - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi telah membuka Program Pendidikan Guru Penggerak (PPPGP) angkatan keenam mulai 10 Januari-18 Februari 2022.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (PGTK) Disdik
Kota Tasikmalaya Asep Sudrajat Hardipraja SPd MAk kepada Radar, Minggu (16/1/2022).
Tentunya, dengan sasaran calon guru penggerak angkatan 6 adalah guru jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK dan SLB untuk sejumlah 156 wilayah kabupaten/kota se-Indonesia yang memiliki kuota 8.000 formasi. Artinya para guru di
Kota Tasikmalaya bersaing mendapatkan tiket menjadi guru penggerak.
Selain
Kota Tasikmalaya, untuk wilayah
Jawa Barat yang mendapatkan kuota guru penggerak, antara lain Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang, Kabupaten Pangandaran, Kota Sukabumi, Kota Cirebon, Kota Depok dan Kota Banjar.
“Bagi calon peserta guru penggerak dari
Kota Tasikmalaya langsung mendaftar secara daring pada laman https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak,” katanya.
Tentunya mesti melengkapi persyaratan terlebih, dengan mengunggah dokumen yang terdiri dari; mengisi biodata pada laman, mengunggah Kartu Tanda Penduduk (KTP), mengunggah Ijazah S1/D4, mengunggah SK mengajar, mengunggah surat izin dari pimpinan/ atasan langsung tempat bekerja. Kemudian juga pengisian esai yang berkaitan dengan guru penggerak.
“Nantinya Ditjen GTK melakukan dua tahap seleksi untuk calon guru penggerak, yaitu; tahap pertama registrasi, pengisian dan penilaian biodata, dan penilaian esai. Lalu tahap kedua, penilaian simulasi mengajar dan wawancara,” ujarnya.
Lanjut Asep, masih tahap pendaftaran per 16 Januari guru
Kota Tasikmalaya baru yang terdaftar jenjang TK 27 orang, SD 263 orang, dan SMP 101 orang.
“Agar lebih banyak lagi yang mengikuti guru penggerak saat ini, para kelompok kerja guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) terus menyosialisasikan program guru penggerak,” katanya.
Dengan guru di
Kota Tasikmalaya banyak yang mengikuti program ersebut, akan adanya peningkatan mutu kualitas pendidikan, sebab mereka akan mendapatkan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi.
“Dengan begitu mampu menggerakkan komunitas belajar, baik di dalam maupun di luar sekolah. Lalu berpotensi menjadi pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik ketika berada di lingkungan sekolahnya masing-masing,” ujarnya.
Selanjutnya dengan sekolah memiliki guru penggerak, ke depannya menjadi motivasi guru yang lain dalam menerapkan pembelajaran yang merdeka belajar dan menggerakkan seluruh ekosistem pendidikan.
“Adanya guru penggerak juga mampu mewujudkan pendidikan yang berpusat pada siswa. Artinya hasil belajar murid tidak hanya dimaknai dengan nilai-nilai, tapi juga pada karakter, dan sikap murid yang tertuang dalam profil pelajar Pancasila,” katanya.
Menambahkan, Kepala Dinas Pendidikan
Kota Tasikmalaya Ir Hj Ely Suminar MP mengatakan, adanya pembukaan program guru penggerak merupakan kesempatan guru di
Kota Tasikmalaya untuk dapat meningkatkan mutunya. Untuk itu, dia meminta untuk guru jenjang TK, SD, dan SMP mengikuti program
PPPGP. “Seharusnya semua guru yang memenuhi syarat harus mengikutinya,” ujarnya.
Karena saat ini, Kemendikbud Ristek sudah menyiapkan 8.000 formasi untuk program guru penggerak tersebut. Oleh karenanya, saat ini pihaknya sudah mulai mengarahkan dan pembimbingan yang melibatkan peran KKG dan MGMP.
“Kita terus melakukan sosialisasi dan workshop, dengan diberikan pengetahuan bagaimana teknik cara masuk tes di guru penggerak,” katanya.
Persiapan itu, berkaca dari pengalaman Kabupaten Sukabumi yang pernah ikut seleksi guru penggerak, dari 600 orang tetapi yang lulus hanya 15 orang. Dari pengalaman itulah, dia berharap guru serius mengikuti program ini.
Sebab, Dinas Pendidikan
Kota Tasikmalaya tidak mengetahui tidak dapatnya berapa yang masuk menjadi guru penggerak. Tetapi tergantung kemampuan guru saat mengikuti seleksi.
“Untuk itulah mulai awal Januari sudah dipersiapkan dengan memberikan kisi-kisi bagaimana cara mengikuti program guru penggerak. Biar serius menghadapi tesnya,” ujarnya.
Nantinya setelah mereka lolos, para guru akan didesain untuk mendukung hasil belajar yang implementatif berbasis lapangan. Itu melawati pendidikan dengan menggunakan pendekatan andragogi dan blended learning selama 6 (enam) bulan yang dimulai awal bulan Agustus 2022.
“Kegiatan guru penggerak ini dilaksanakan menggunakan metode pelatihan dalam jaringan (daring), lokakarya, dan pendampingan individu. Proporsi kegiatan terdiri atas 70 persen belajar di tempat bekerja (on-the-job training), 20% belajar bersama rekan sejawat, dan 10% belajar bersama narasumber, fasilitator, dan pendamping (pengajar praktik),” katanya.
Sambung Ely, dalam proses pendidikannya calon guru penggerak akan mendapatkan materi secara daring dari instruktur. Kemudian mendapatkan fasilitasi pembelajaran secara daring, untuk berdiskusi, elaborasi, refleksi, dan penugasan dari fasilitator.
“Calon guru penggerak selama 6 bulan digodok secara luring/daring dari pengajar praktik dan melakukan lokakarya bersama guru penggerak lainnya,” ujarnya.
Setelah mengikuti proses enam bulan tersebut, bisa mendapatkan sertifikat guru penggerak. Dengan begitu guru sudah punya tiket bahwa dirinya memiliki kualitas yang tidak diragukan.
“Dengan guru memiliki sertifikat guru penggerak berarti sudah terdidik,” katanya.
Kemudian dengan sudah dicap guru penggerak, nantinya mereka mendapatkan hak istimewa yakni dapat mendaftar kepala sekolah. Itu sesuai dengan Permendikbud Ristek Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah.
“Ketika mengikuti kepala sekolah mesti memiliki sertifikat guru penggerak. Karena salah satu persyaratan harus memiliki sertifikat guru penggerak,” ujarnya.
Namun, tidak semua yang mendapatkan sertifikat guru penggerak dijanjikan menjadi kepala sekolah. “Tetapi nanti tergantung kondisi eksisting atau kebutuhan Dinas Pendidikan
Kota Tasikmalaya untuk mengangkat kepala sekolah,” katanya.
TIPS LOLOS, PAHAMI KARAKTERISTIK
Pendamping Guru Penggerak Kemendikbud Ristek Irvan Kristivan MPd menyampaikan tips lolos guru penggerak, yakni mesti memahami karakteristik guru penggerak menurut Mendikbud Ristek Nadiem Makarim, seperti; guru penggerak ini harus memiliki tiga fondasi. Lalu, memiliki inisiatif tinggi sehingga para guru penggerak kreatif, inovatif, dan pembaharu.
“Kemudian, memiliki jiwa pemimpin yang mampu mengajak, mengkondisikan, dan menggerakkan orang lain. Serta mampu berkolaborasi dengan siapapun siswa guru komunitas dan masyarakat,” ujarnya.
Ditambah, memiliki keaktifan berorganisasi dan melakukan praktik baik, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Diminta jujur dalam menjawab esai, tentunya sesuai dengan apa yang telah mereka lakukan di sekolah maupun di luar sekolah.
Persiapkan pada saat mendaftar, sambungnya, pelajari dan pahami mulai dari sekarang, mulai dari semua curiculum vitae dan soal esai guru penggerak.
Hal itu karena dalam mengisi data diri dan isai tidak akan cukup satu hari ataupun dua hari, tetapi perlu waktu lama.
Selain itu, jangan segan untuk berAtanya kepada teman sejawat atau orang orang terdekat. “Jika ada kesulitan daAlam menjawab esai, karena terkadang apa yang pernah kita lakukan kita lupa. Maka teman atau orang terdekat dapat mengingatkan bahwa pernah melakukan praktik yang bermakna dan luar biasa,” katanya.
Terakhir, minta dukungan dari keluarga, kepala sekolah serta pihak lain. “Sebab, guru penggerak harus mampu berkolaborasi termasuk ketika nanti mengikuti diklat dan harus melakukan aksi nyata,” ujarnya. (riz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: