Begini Resep Penentu Kualitas Penerus Bangsa Versi KemenPPPA

Begini Resep Penentu Kualitas Penerus Bangsa Versi KemenPPPA

Radartasik.com — Salah satu kunci utama untuk mencapai cita-cita menjadi bangsa yang besar, adalah tidak salah menempatkan investasi. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menilai, bangsa yang besar adalah yang berinvestasi terhadap sumber daya manusia yang salah satunya pada pendidikan anak.

“Jumlah anak di Indonesia sangat besar, di mana mereka mengisi sekitar sepertiga dari populasi Indonesia. Sudah sepatutnya pendidikan yang berkualitas dan ramah terhadap anak diperjuangkan bagi setiap anak Indonesia,” ungkap dia, Minggu (16/1).

“Tidak hanya itu, satuan pendidikan juga harus menjadi bagian integral dalam pemenuhan hak-hak anak lainnya. Salah satunya diwujudkan melalui inisiatif pemerintah dengan kebijakan Sekolah Ramah Anak (SRA),” sambung Bintang.

Konsep SRA sendiri adalah mengubah pendekatan atau paradigma kepada peserta didik dari pengajar menjadi pembimbing, orang tua dan sahabat anak. Kemudian juga memberikan teladan perilaku yang benar dalam interaksi sehari-hari di satuan pendidikan.

Dalam komponen SRA, KemenPPPA telah menetapkan 6 komponen, yakni memetakan enam kelompok anak rentan, pendidik dan tenaga kependidikan terlatih Konveksi Hak Anak dan SRA serta pelaksanaan proses belajar yang ramah anak dalam pelaksanaan SRA. Lalu, sarana dan prasarana ramah anak, partisipasi anak serta partisipasi orang tua, alumni, organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha.

“Sehingga SRA bukan merupakan kewajiban tenaga pendidikan saja, namun juga unsur-unsur di luar sekolah. Dengan konsep tersebut maka dapat dibayangkan di SRA tidak ada kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah, baik antar siswa, dari guru ke siswa, dari siswa ke guru, maupun seluruh komponen lainnya,”

Kata dia, dengan seluruh komponen sekolah bahu membahu dapat menciptakan ruang yang aman dan nyaman bagi anak. Semua orang juga bisa berpartisipasi dan berdiskusi secara terbuka secara inklusif.

“Lingkungan yang demikian menjadi sangat penting bagi pemenuhan hak-hak anak yang sifatnya kompleks dan multisektoral, apalagi di masa pandemi yang serba sulit ini,” tandas Bintang. (jpg/try)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: