Siapkan Langkah Hadapi Lonjakan Omicron, Pemerintah Minta Saran Para Ahli

 Siapkan Langkah Hadapi Lonjakan Omicron, Pemerintah Minta Saran Para Ahli

Radartasik.com, JAKARATA — Para epidemiolog, pakar kesehatan, dokter, dan pakar sosial dari berbagai lembaga pendidikan dan penelitian di Indonesia diajak dialog oleh pemerintah.  


Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama kementerian di bidang kesehatan mengadakan dialog para pakar terkait langkah untuk mendapatkan masukan terbaik dalam menghadapi varian Omicron yang sudah masuk ke Indonesia. Fokus pembahasannya yaitu mengenai penanganan ketika lonjakan terjadi dan pasca lonjakan terjadi.

“Dari berbagai penelitian yang diberikan kepada saya oleh para teman-teman epidemiolog dan dokter, kita tahu bahwa varian Omicron ini menular sangat cepat, tetapi less severe atau tidak parah, walaupun terdapat angka kematian di beberapa negara namun jumlahnya cukup rendah dari varian ini. 

Walau begitu, kita mau agar lonjakan kasus konfirmasi ini bisa kita turunkan dan bagaimana upaya kita pasca lonjakan Omicron ini,” kata Luhut dalam keterangannya, Sabtu (15/1).

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, dalam beberapa minggu terakhir, diketahui bahwa varian Omicron yang berada di Indonesia berasal dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). 

Hingga saat ini sudah terdeteksi lebih dari 500 kasus konfirmasi positif varian Omicron di Indonesia, terutama di wilayah DKI Jakarta dan telah terjadi transmisi lokal. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah yang pasti terkait hal ini.

“Transmisi lokal sudah terjadi dan DKI Jakarta menjadi klaster penularannya, untuk itu perlu kita lakukan koordinasi dengan pemerintah daerah terkait pengetatan mobilitas dan juga dibarengi dengan penguatan protokol kesehatan, vaksin booster, dan fasilitas pelayanan kesehatan,” tuturnya.

Kemudian, Wakil Menteri Kesehatan Dante mengatakan, perlunya kembali pemberian paket obat bagi penderita dengan gejala ringan, sedang, dan berat. 

“Paket obat ini akan segera kita siapkan. Adanya paket obat ini ditujukan bagi orang yang tidak bergejala dan bergejala ringan, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi angka hospitalization (rawat inap) di berbagai rumah sakit di Indonesia,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Tim Pakar Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito juga berkomentar terkait strategi yang akan digunakan. Fokusnya terkait pengetatan PPLN yang datang ke Indonesia. 

“Bagi para PPLN, akan dilakukan karantina selama 7 hari setelah mereka sampai. Selama karantina ini mereka akan dites PCR dan harus betul-betul aman sebelum masuk dalam komunitas,” imbuhnya.

Dalam diskusi ini salah satu pakar, yaitu Amin Soebandrio dari Eijkman Institute menyatakan bahwa Indonesia sedang memasuki masa transisi penanganan Covid-19 dari varian Delta menuju Omicron

Menurutnya, pengawasan pada tingkat molecular perlu dipertajam mengingat banyak hal yang belum diketahui mengenai varian ini.

“Sampai sekarang Omicron ini masih terus diteliti, kecepatan penularannya cepat. Walaupun ini merupakan varian yang berbeda dari Delta dengan tingkat kematian yang masih belum ada, tetapi kita perlu terus mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi,” sebutnya.

Sedangkan pakar kesehatan dari FK Universitas Indonesia (UI) Siti Setiati mengingatkan agar masyarakat tidak terlena dengan adanya narasi varian Omicron ini tidak seganas varian sebelumnya. 

Keduanya memberikan saran kepada Menko Luhut dan jajaran Menteri serta satgas agar melakukan upaya-upaya tegas dalam menegakkan protokol kesehatan dan juga melakukan vaksin booster.

“Varian ini masih terus diteliti, dia less severe daripada Delta, tapi masih terus diteliti. Ini bisa meningkat, jika kita tidak tegas dalam mengurangi transmisi atau transmisinya tinggi,” ujarnya. (jp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: