Obat Covid-19 Akan Diproduksi Indonesia Mulai April 2022
Reporter:
Usep Saeffulloh|
Sabtu 15-01-2022,08:00 WIB
Radartasik.com, JAKARTA — Obat anti virus Covid-19 Molnupiravir dapat diproduksi di dalam negeri mulai April atau Mei 2022. Itu merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Kesehatan dengan PT Amarox Pharma Global.
“Beberapa varian obat yang pasti kita butuhkan adalah obat-obat antivirus seperti Favipiravir dan juga
Molnupiravir. Kalau kita bisa dengan segera mendapat akses ke obat-obat tersebut akan sangat membantu untuk penanganan
Covid-19 ini,” kata Menteri Kesehatan
Budi Gunadi Sadikin melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (14/1/2022).
Menkes mengatakan itu usai meresmikan PT Amarox Pharma Global di kawasan Delta Silicon 3, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jumat (14/1/2021).
Ia mengatakan pemerintah berupaya menjamin ketersediaan obat
Covid-19 dalam negeri, terutama dalam menghadapi gelombang lanjutan pandemi
Covid-19.
Sejalan dengan hal tersebut pemerintah menyiapkan obat antivirus baru antara lain
Molnupiravir dan
Paxlovid. Saat ini, Kemenkes telah mengamankan sebanyak 400 ribu tablet
Molnupiravir yang sudah disiapkan oleh PT Amarox.
PT Amarox juga akan memproduksi sendiri
Molnupiravir yang rencananya akan dimulai April atau Mei 2022. Menkes meminta PT Amarox juga bisa memproduksi
Paxlovid untuk menghadapi pandemi berikutnya.
Menkes mengatakan Indonesia saat ini sedang dalam tahap masuk ke gelombang berikutnya varian Omicron. Diperlukan ketersediaan obat
Covid-19 untuk membantu penanganan pandemi
Covid-19 di Indonesia.
Ia mengatakan pengalaman saat terjadi lonjakan kasus di beberapa negara, Indonesia mengalami kesulitan dari logistik pengiriman obat-obatan ke Indonesia.
“Ini jadi penting sekali kalau kita bisa memproduksi obat dalam negeri dan manufacturing-nya juga dibangun di sini,” katanya.
Budi mengapresiasi keberadaan PT Amarox sebagai penyedia farmasi di Indonesia. Kerja sama dengan PT Amarox adalah dalam jangka pendek membantu mengatasi pandemi
Covid-19 dan jangka menengah perusahaan ini bisa mendukung kemandirian obat dalam negeri.
“Diharapkan bahwa semua produk-produk yang kritikal bagi bangsa kita itu diproduksi di dalam negeri dan kita akan memastikan bahwa banyak perusahaan obat dan alat kesehatan di Indonesia sehingga kalau ada pandemi selanjutnya kita tidak bergantung kepada negara lain,” ujar Menkes. (jp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: