P2G Apresiasi Disdik Pemprov Jabar, PTM 100 Persen Harus Dievaluasi

P2G Apresiasi Disdik Pemprov Jabar,  PTM 100 Persen Harus Dievaluasi

Radartasik.com — Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim mulai khawatir dengan munculnya varian omicron. Dia tidak menghendaki siswa yang saat ini mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen  malah terpapar varian baru tersebut. 

Dengan begitu pihaknya meminta pemerintah segera mengevaluasi kebijakan PTM 100 persen. Meski jumlah siswa yang terpapar Omicron tidak besar. 

”Semua pemangku kepentingan pendidikan jangan anggap remeh. Ini hendaknya dijadikan bahan evaluasi dan koreksi,” tegasnya kemarin.

Saran yang disampaikan P2G ini mengingat saat PTM 100 persen berlangsung, muncul klaster Covid-19 di beberapa sekolah di Jakarta. Apalagi, satu siswa diduga terpapar varian Omicron. 

Hingga kemarin (13/1), setidaknya ada sepuluh sekolah di Jakarta yang terpaksa ditutup setelah ditemukan kasus positif Covid-19. Salah satunya SMAN 71, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Satriwan memprediksi adanya puncak gelombang Omicron pada Februari nanti. Dikhawatirkan, naiknya kasus Omicron bakal berdampak bagi sekolah yang menerapkan kebijakan PTM 100 persen. ”Pemda harus berani menunda PTM 100 persen,” tuturnya.

Keberanian tersebut, menurut Satriwan, sudah ditunjukkan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan wali kota Solo. Meski berada di wilayah PPKM level 1-2, mereka berani menunda PTM 100 persen. 

Selain aturan kuota, evaluasi juga dilakukan terhadap SOP yang ditetapkan untuk pelaksanaan PTM terbatas. Terutama soal kedisiplinan penerapan protokol kesehatan (prokes) saat datang ke sekolah, di dalam sekolah, maupun di luar sekolah. ”Ini tidak bisa ditawar. Termasuk, harus ada pengawasan dari satgas Covid-19,” ungkapnya. (jpg/try)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: