Jangan Sampai Terjadi Konflik Horizontal Gara-Gara Masalah Air Irigasi di Tasikmalaya

Jangan Sampai Terjadi Konflik Horizontal Gara-Gara Masalah Air Irigasi di Tasikmalaya

TASIK — Anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya Komisi II Kabupaten Tasikmalaya, Asep Muslim, mendesak pihak Pendayagunaan Sumber Daya Air segera bergerak merealisasikan tuntutan para petani di tiga desa di Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya.

Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Ciwulan Pendayagunaan Sumber Daya Air (PSDA) Ciwulan harus melaksanakan koordinasi dengan seluruh kepala desa, yang wilayahnya terlewati irigasi, yang dikeluhkan petani tiga desa tersebut.

Langkah cepat dari PSDA, kata Asep Muslim, akan meminimalisir gejolak di masyarakat, karena dikhawatirkan akan ada konflik horizontal bila masalah air irigasi tersebut segera tidak ditangani.

"Saya khawatir akan ada konflik antara masyarakat, apalagi adanya lobang-lobang liar di sepanjang irigasi,” ujar Asep Muslim, Selasa (11/1/2021). 

Selain itu, kata dia, Maret hingga April akan adanya musim kemarau. Tentunya bila irigasi ini tidak segera ditangani akan membuat gagal panen. “Jangan sampai panen itu gagal terus," kata legislator dari PKB ini.

Kepala Seksi Irigasi UPTD Ciwulan Cilaki Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat, Isom Saefudin mengaku akan segera menyampaikan keluhannya masyarakat dan petani berkaitan dengan irigasi tersebut. 

"Keluhan ini kami tampung untuk disampaikan kepada Dinas PSDA Provinsi," kata Isom Saefudin kepada wartawan usai menghadiri audiensi di ruangan Paripurna DPRD Kabupaten Tasikmalaya Selasa (11/1/2022).

Pihaknya ”merasa senang” dengan adanya gerakan dari masyarakat di tiga desa itu yang menuntut keadilan soal air irigasi tersebut. 

"Kami UPTD hanya pelaksanaan. Yang melaksanakan kebijakan itu ada di dinas PSDA. Untuk proposal saya sampaikan juga, Mudah-mudahan masuk akan segera saya sampaikan supaya air segara mengalir," ujarnya.

Pihaknya, kata Isom, juga memerlukan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dan DPRD Kabupaten Tasikmalaya untuk mendongkrak bantuan, baik pengelolaan maupun pemeliharaan saluran irigasi bendungan Padawaras. 

"Mudah-mudahan ini menjadi dukungan secepatnya terealisasinya pelayanan air untuk pertanian ini," ujarnya.

Saluran irigasi bendungan Padawaras, kata dia, memang sangat diperlukan, karena untuk mengairi lahan seluas 1.400 hektare di delapan desa dengan panjang 27 kilometer. 

"Makanya saya secepatnya akan segera kami sampaikan kepada Gubernur Jawa Barat," kata Isom.

Kepala Desa Padawaras, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya Yayan Siswandi mengatakan, selama ini hasil dari pencetakan sawah tidak bisa digarap semunya karena tidak terairi semuanya. 

“Ada sekitar 13 hektare bahkan dalam satu tahun itu hanya bisa satu kali panen. Itu pun hanya memanfaatkan air hujan saja," kata dia. (ujang nandar/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: