Omicron Melonjak, PTM Harus Ditunda
Reporter:
andriansyah|
Selasa 11-01-2022,08:45 WIB
radartasik.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah tidak ragu menunda pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen apabila kasus Covid-19 yang disebabkan varian Omicron melonjak.
“Jangan ragu untuk menghentikan
PTM 100 persen jika kasus Covid-19 di tanah air melonjak. Hal ini harus jadi pertimbangan pemerintah untuk menunda penerapan
PTM 100 persen,” ujar Netty kepada wartawan, Senin (10/1/2022) seperti dilansri JawaPos.com.
Menurut Netty, pemerintah harus membuka telinga untuk mendengar masukan dan rekomendasi dari para ahli soal
PTM 100 persen tersebut. “Banyak ahli yang meminta
PTM 100 persen ini ditunda sementara sambil melihat situasi Covid-19 pasca adanya lonjakan kasus akibat Omicron,” imbuhnya.
“Hilangnya hak orang tua dalam menentukan apakah anaknya mau tetap (pembelajaran jarak jauh) PJJ atau
PTM juga harus dikritik. Pemerintah jangan memaksakan kehendak di tengah minimnya fasilitas dan sistem pendidikan kita dalam menghadapi Pandemi Covid-19,” katanya.
Legislator Partai Keadilan Sejahtera (
PKS) ini menilai mayoritas sekolah di Indonesia belum ideal untuk daApat menghadapi ancaman benAcana non-alam seperti Covid-19. “Sekolah kita banyak yang kondisinya memprihatinkan dan sangat sulit meAlindungi peserta didik dari anAcaman Covid-19. Harusnya ini menAjadi alarm bagi pemerintah nantinya untuk menyiapkan sistem pendidikan yang adaptif terhadap bencana alam maupun non-alam,” ungkapnya.
Menurut Netty, learning loss memang berbahaya bagi generasi masa depan bangsa, akan tetapi dari sisi orang tua keselamatan dan kesehatan anak jauh lebih penting dari apapun juga. “Dan pemerintah tidak boleh menghilangkan hak orang tua untuk khawatir dan lebih berhati-hati terhadap kesehatan anaknya,” pungkasnya.
Sekadar informasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat total keseluruhan kasus Covid-19 varian Omicron di tanah air sampai dengan Sabtu (8/1) sebayak 414 orang. (jawapos)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: