Nenek Pedagang Opak di Sumelap Menangis Terharu, Ini Ceritanya..

Nenek Pedagang Opak di Sumelap Menangis Terharu, Ini Ceritanya..

radartasik.com - Pasangan suami istri Salsah (70) dan Yaya (63), tak menyangka tempat tinggalnya akan berubah. 


Warga RT01, RW05, Kampung Kadupandak, Kelurahan Sumelap, Kecamatan Tamansari ini menangis terharu, lantaran mendapat bantuan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).

Sehari-hari, Nenek Salsah yang beraktivitas pedagang Opak ini tinggal selama 18 tahun di rumah yang terbuat dari hateup (daun kelapa) dan berukuran 6 x 4 meter.

"Kalau saya masak pasti berasap kang ke mana-mana. Kalau hujan juga bocor di mana-mana. Ya mau gimana lagi saya hanya pedagang Opak pak," katanya kepada radartasik.com, Minggu (09/01/22).

Dia mengaku tak bisa berbuat banyak untuk memperbaiki tempat tinggalnya. 

Karenag sang suami sudah sakit lama, kedua kakinya tak bisa bergerak. Sementara itu anak-anaknya sudah berumah tangga dan tak bekerja.

"Alhamdulillah saya dapat bantuan ini. Saya bingung harus membalasnya seperti apa. Terima kasih Pemkot Tasik," ujarnya seraya sesegukan berurai air mata.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf turun langsung menengok Salsah dan suaminya di dekat lokasi tersebut.

Salsah dan suaminya sementara ini tinggal di tenda darurat yang didirikan Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas  Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Perwaskim).

"Ini Insya Allah 2 minggu beres dibangun lagi. Saya baru bisa melihat langsung barusan. Tapi sejak awal saya dengan Pak Kadis Perwaskim berinisiatif langsung melakukan pembongkaran karena darurat," tuturnya.

Terang Yusuf, dirinya akan konsen membantu masyarakat yang rumahnya benar-benar tak layak huni. Dan semoga Pemkot akan terus mengcover bantuan seperti ini.

"Karena di tahun ini saja usulan kita ke Pemprov Jabar 800 titik. Tapi sepertinya akan disetujui sekitar 300 titik. Mudah-mudahan bisa bertambah karena masih banyak warga kita yang tidak mampu dan saya akan kosen terhadap pemberdayaan masyarakat," terangnya.

Kadis Perwaskim, Nanan Sulaksana menuturkan, bantuan Rutilahu ini di 2022 sebenarnya dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat tidak ada.

"Dan dari APBD Kota juga tidak ada. Tapi dari Pemprov aja program ini dan kita akan usulkan ke sana 800 titik. Ya informasi awal 300 titik tapi paling tidak setengahnya. Namun kita pahami juga karena ada keterbatasan anggaran di sana jika tak seluruhnya juga," jelasnya. 

(rezza rizaldi/radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: