UNY Siap Produksi Massal Sepeda Listrik, Bakal Diberi Merek Nama Presiden Jokowi

UNY Siap Produksi Massal Sepeda Listrik, Bakal Diberi Merek Nama Presiden Jokowi

Radartasik.com, JOGJA — Menutup tahun 2021 lalu, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil menorehkan karya monumental. Sejumlah mahasiswa di kampus tersebut sukses membuat sepeda listrik.

Sepeda listrik itu merupakan hasil kolaborasi mahasiswa Jurusan Teknik Mesin FT UNY dengan industri kecil menengah (IKM) ED alumunium yang berpusat di Sanggrahan, Giwangan, Umbulharjo, Jogja.

“Ada 143 sepeda yang dihasilkan. Dari jumlah itu, 10 di antaranya merupakan jenis sepeda listrik. Sisanya jenis premium dan sepeda kayuh biasa,” cerita Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin UNY Apri Nuryanto di sela peluncuran sepeda listrik UNY di kampus Karangmalang, Depok, Sleman.

Peluncuran sepeda listrik itu sendiri dihadiri Dekan Fakultas Teknik UNY Herman Dwi Surjono. Tampak pula sejumlah dosen di fakultas tersebut. Dari jajaran ED Alumunium terlihat pimpinannya Bambang Cahyana. Selain itu, Wedi Santoso dan Kamiarto dari C-Maxi Alloycast. Sebuah perusahaan casting alumunium yang juga terlibat kolaborasi pembuatan sepeda listrik tersebut.

Apri mengungkapkan, karya mahasiwa itu sekilas tidak berbeda dengan sepeda pada umumnya. Namun demikian, ada keunggulan yang dimiliki. Sepeda listrik UNY mampu melaju 50 kilometer per jam. Begitu dikayuh, aki kering yang menjadi penggeraknya langsung merespons. Mendorong laju sepeda lebih kencang. Pengguna sepeda itu tidak akan cepat lelah.

Sepeda listrik UNY lebih ringan sekitar satu kilogram dari sepeda normal. Rangka sepeda di pasaran, penyangga roda belakangnya pipa lurus. Sedangkan sepeda listrik UNY ini memakai rangka tipis yang dihasilkan dari pengecoran alumunium. Secara konstruksi teruji lebih kuat.

Dalam peluncuran itu, wartawan dipersilakan mencobanya. Seorang rekan wartawan mengakui genjotan lebih ringan. Kecepatanya bisa diatur sesuai kehendak pengayuh sepeda. Apri menambahkan, 143 sepeda itu dibuat dalam waktu relatif singkat. Kurang dari 40 hari.

“Sekitar satu bulan lebih seminggu,” tuturnya. Semua digarap mahasiswanya dari nol. Kini ratusan sepeda itu berjajar rapi di bengkel Fabrikasi Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY.

Meski masih terbatas dimanfaatkan di internal, respons terhadap sepeda listrik made in UNY itu lumayan. Terbukti, ada beberapa pesanan yang masuk. Antara lain dari salah satu wakil rektor UNY dan Lurah Condongcatur Reno Candra Sangaji. Soal harga, Apri menyebut untuk jenis sepeda listrik dibanderol Rp 10 juta-Rp 12 juta per unit. Premium dan standar antara Rp 4 juta-Rp 8 juta per unit. “Kami sudah siap untuk memproduksi secara massal,” lanjut Apri.

Bambang Cahyana dari ED Alumunium mengungkapkan latar belakang jalinan kerja samanya dengan kampus UNY. Dia membuka kesempatan kerja sama itu dengan banyak kampus. UNY termasuk yang cepat meresponsnya. Itu terbukti dengan kesediaan sejumlah mahasiswa FT UNY melakukan praktik di ED Alumunium.

“Kami ingin para mahasiswa program vokasi D-III maupun D-IV bisa memiliki keterampilan, sehingga mereka siap pakai di pasar. Demikian pula bagi S-1 bisa menjadi wahana pembelajaran sesuai program Kampus Merdeka,” ucap pria yang akrab disapa Bambang Ketel ini.

Bambang setuju dengan kesiapan UNY memproduksi massal sepeda listrik itu. ED Alumunium siap mendukungnya. Bahkan dia mengusulkan setelah diproduksi massal, sepeda kolaborasi dengan IKM itu diberi merek Jokowi.

“Saya akan menyurati ke Presiden Joko Widodo agar berkenan memberikan izin nama beliau menjadi merek sepeda yang 100 persen karya anak bangsa ini,” tuturnya. Bukan tanpa alasan dia memilih nama Jokowi. Alasannya, dalam banyak kesempatan kepala negara asal Surakarta itu biasa membagi-bagikan sepeda kepada masyarakat.

Dia juga yakin karya-karya inovasi mahasiswa bila didukung dan mendapatkan perhatian pemerintah mampu mengalahkan produk-produk Jepang dan Tiongkok. Di samping itu, bakal menggairahkan iklim usaha IKM. “Tanpa intervensi, perhatian dan perlindungan pemerintah IKM alumunium yang jumlahnya banyak bakal berguguran satu demi satu,” ungkapnya.

Kolaborasi yang dijalin ED Alumunium itu dalam rangka menggalang kekuatan. IKM alumunium tidak bisa berjuang sendirian. Kampus, lanjut Bambang, tempat orang-orang cerdas dan pintar. Penghasil SDM yang mumpuni. Karena itu, pihaknya mengajak kerja sama. “Kekuatannya menjadi semakin hebat bila didukung penuh pemerintah,” harap dia.

Dia mengaku siap menjalin dan memperluas kerja sama dengan kampus-kampus lainnya. Saat ini penjajakan sedang dilakukan dengan Universitas Tidar Magelang dan beberapa kampus di Jawa Timur.

Mahasiswa FT UNY yang berpraktik di ED Alumunium berjumlah 23 orang. Salah satunya Damar Prasetya. Dia merupakan mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Konsentrasi Fabrikasi. 

Damar mengaku senang bisa menimba pengalaman sekaligus terlibat aktif dalam proses pembuatan sepeda listrik UNY. Selama ini dirinya hanya menguasai pergelasan pelat dan benda datar. Kini dia telah menguasai teknik perakitan. “Banyak pengalaman baru saya dan rekan-rekan peroleh,” tuturnya. (laz/radarjogja)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: