Mahbub Djunaidi Pintar Mengemas Tulisan Bertema Sukar Menjadi Semudah Mengunyah Kacang Goreng

Mahbub Djunaidi Pintar Mengemas Tulisan Bertema Sukar Menjadi Semudah Mengunyah Kacang Goreng

SOAL kehebatan Mahbub Djunaidi dalam menulis sudah diakui tokoh-tokoh. Baik dari eksternal kalangan Nahdlatul Ulama (NU), seperti Goenawan Mohamad ataupun kalangan internal Nahdliyin.
Prof. Dr. KH Chatibul Umam, pakar sastra dan sahabat karib Mahbub Djunaidi mengatakan, “Mahbub (Djunaidi) adalah orang NU yang langka dan melampaui zamannya. Ia pejuang  yang pintar menulis. Ciri khasnya, ia menulis sekali jadi. Hasilnya alamiah dan spontan.”

Pujian dari Prof. Dr. KH Chatibul Umam untuk Mahbub Djunaidi itu dituliskannya di buku ”Kolom Demi Kolom.”

“Kelebihan Mahbub (Djunaidi) dalam kolom-kolomnya, yang belum tertandingi siapa pun, ialah bahwa ia bisa menggerakan kata-kata, kalimat-kalimat, dalam pelbagai 'perumpamaan' yang tidak pernah membosankan karena selalu tak terduga. Dan di situlah mutu sebuah prosa yang baik: ide tidak membebani gaya, dan gaya tidak menyebal dari ide,” ujarnya.

”Mahbub memang sangat piawai mengemas tema-tema sukar menjadi semudah mengunyah kacang goreng,” ujarnya. 

”Tapi, itu belum apa-apa, karena banyak penulis yang mampu melakukan hal serupa. Yang luar biasa pada diri Mahbub dalam menulis ialah kemampuannya mengemas persoalan serius menjadi jenaka dan menyegarkan.”

Hasil tulisan Mahbub Djunaidi pastilah merupakan perpaduan yang begitu ganjil dan langka: serius kandungannya, sederhana pemaparannya dan lucu gaya penuturannya.
Mahbub Djunaidi juga termasuk penulis produktif. Kader Nahdlatul Ulama (NU) ini banyak menulis cerpen, esai dan puisi.

Karya-karnya dimuat di berbagai media massa. Antara lain, Siasat, Mimbar Indonesia, Kisah, Roman, Star Weekly, dan Cinta. 

Mahbub Djunaidi juga penerjemaah ulung. Banyak karya-karya hebat penulis dunia, dia terjemaahkan dengan sangat baik. 

Beberapa diantaranya, Hidup Baru Mulai di Umur 40 Tahun karya Robert Paterson, Cakar-Cakar Irving karya Art Buchwald, 80 Hari Keliling Dunia karya Jules Verne dan Di Kaki Langit Gurun Sinai karya Hassan Heikal, Binatangisme karya George Orwell dan 100 Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah karya Micheal H. Hart.
Adapun sebagai jurnalis, Mahbub Djunaidi pernah menjadi pemimpin redaksi di surat kabar Duta Masyarakat. Koran tersebut merupakan milik Partai Nahdlatul Ulama (NU). (usep saeffulloh)












 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: