Buffon Merasa Banyak Pemain Tak Siap ketika Ronaldo ke Juventus

Buffon Merasa Banyak Pemain Tak Siap ketika Ronaldo ke Juventus

radartasik.com - Gianluigi Buffon merasa beberapa pemain Juventus belum siap untuk kedatangan Cristiano Ronaldo di Turin.


Pemenang Ballon d'Or lima kali itu menghabiskan tiga tahun bersama Juventus dari 2018 hingga 2021 dan mencetak 101 gol pada waktu itu. Namun dia masih tidak bisa membimbing Bianconeri ke Liga Champions yang didambakan dan pada saat dia pergi, tim domestik Turin dominasi telah berakhir.

Berbicara dalam sebuah wawancara dengan Corriere della Sera, Gianluigi Buffon merenungkan waktu Cristiano Ronaldo bersama Juventus, menunjukkan bahwa beberapa skuad belum siap untuk kedatangannya.

“Saya mengatakan bahwa DNA tertentu telah hilang dengannya karena saya pikir begitu, dan pada refleksi yang lebih dalam saya dapat mengatakan bahwa jelas itu bukan kesalahan Cristiano. Karena dia top dan ketika Anda merekrut pemain sekaliber itu, Anda tahu apa yang Anda hadapi,” ujar Gianluigi Buffon dikutip radartasik.com dari Football Italia, Jumat (31/12/2021).

“Anda harus memahami jika yang lain siap dan menurut saya banyak pemain tidak siap untuk berbagi jenis pengalaman tertentu. Suka atau tidak suka, semua orang merasa seperti Cristiano dan ini seharusnya tidak pernah terjadi, terutama di klub seperti Juve,” tuturnya.

“Ketika dia tiba di Turin, saya pergi ke Paris. Dan ketika saya kembali, saya melihat sesuatu yang berbeda. Itu tidak mengingatkan saya pada apa yang telah saya tinggalkan,” ucapnya.

Peran Dybala

Penjaga gawang Parma berusia 43 tahun itu juga merasa masalah cedera Paulo Dybala telah menghentikannya untuk menjadi pemimpin sejati bersama Juventus.

“Dia jelas seorang pemimpin teknis karena dia adalah pemain terbaik Juve dan kemudian dalam beberapa tahun terakhir dia telah banyak berkembang,” tutur Gianluigi Buffon.

“Untuk dapat memainkan peran ini, bagaimanapun, Anda harus berada di sana dan dalam dua tahun terakhir dia banyak absen karena cedera. Saat dia menemukan konsistensi, dia akan ditahbiskan sebagai pemimpin Juve,” ujarnya.

Kepergian Beppe Marotta

Gianluigi Buffon menyinggung dampak kepergian mantan CEO Beppe Marotta, yang menghabiskan delapan tahun bersama Juventus dari 2010 hingga 2018 sebelum hengkang ke Inter.

“Sangat penting untuk memiliki empati dan pengalaman serta kepekaan semacam itu dalam cara bertindak dan berhubungan dengan orang lain. Siapa yang harus ditandatangani, siapa yang harus dibeli, apa yang harus diubah dari sebuah tim. Dalam hal ini, Marotta memiliki kecerdasan naluriah seperti binatang, yang hanya dimiliki oleh para profesional dengan keterampilan superior,” tuturnya.

Piala Dunia

Terakhir, Gianluigi Buffon membahas play-off Piala Dunia 2022 Italia melawan Makedonia Utara dan kemudian pemenang Portugal-Turki.

“Tidak ada kesalahan yang akan dibuat. Masalah besarnya adalah kami akan bermain melawan tim yang sangat kuat, setidaknya sekuat kami. Akibatnya, ada kemungkinan Italia tidak lolos. Saya tidak menyesal tentang tim nasional. Yang mengganggu saya adalah ketika seseorang mengatakan 'jika Anda dipanggil sebagai penjaga gawang ketiga, Anda bisa pergi ke Piala Dunia...',” ujarnya.

“Saya telah menjadi kapten tim nasional jadi saya tahu apa arti pentingnya sebuah skuad, Anda harus membiarkan pelatih yang cakap seperti Mancini tenang dan bebas untuk membuat pilihannya sendiri, tanpa mengganggunya,” tuturnya.

“Dan tidak ada yang harus memberi saya hadiah, saya membuatnya sendiri, jika saya bisa, karena olahraga adalah meritokrasi. Saya juga bisa berpikir bahwa menjadi penjaga gawang ketiga terlalu banyak cacat, seperti saya sekarang,” katanya. (snd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: