BRI Sambut Baik Peningkatan Alokasi KUR 2022 untuk Mempercepat Pemulihan Ekonomi
Reporter:
radi|
Kamis 30-12-2021,19:35 WIB
Radartasik.com, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI optimistis kondisi ekonomi nasional akan lebih baik pada tahun depan. Indonesia saat ini berada pada momentum yang tepat untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional, salah satunya dengan adanya pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI telah mengumumkan kebijakan pelaksanaan program
KUR tahun
2022 pada Rabu (29/12). Penyaluran
KUR tahun
2022 ditingkatkan menjadi sebesar Rp373,17 triliun dengan suku bunga tetap sebesar 6%.
Sebagai penyalur
KUR terbesar di tanah air,
BRI merespon kebijakan ini sebagai sesuatu yang positif karena
KUR merupakan salah satu penopang pertumbuhan
UMKM di Indonesia. Wakil Direktur Utama
BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa perseroan telah mempersiapkan infrastruktur dalam kaitan pengembangan
UMKM termasuk
KUR.
“
BRI menyambut baik alokasi
KUR untuk tahun
2022, karena akan memperluas jangkauan bagi pelaku
UMKM khususnya nasabah mikro
BRI yang sedang berjuang untuk memulihkan usahanya. Selain itu,
KUR menjadi salah satu growth engine bagi
BRI di tengah kondisi ekonomi yang menantang,” ungkap Catur.
BRI pun telah merancang berbagai strategi agar dapat memenuhi target penyaluran
KUR di tahun
2022. Lebih lanjut,Direktur Bisnis Mikro
BRI Supari menjelaskan,
BRI saat ini memiliki kapasitas yang cukup untuk memenuhi target penyaluran
KUR dari pemerintah tersebut.
“Hal tersebut tercermin dari realisasi
KUR BRI hingga akhir November 2021 dimana
BRI telah menyalurkan
KUR senilai Rp 181,39 triliun kepada lebih dari 6 juta nasabah. Angka ini setara dengan 93,02% dibandingkan dengan target penyaluran
KUR BRI di tahun ini dengan nilai Rp195
triliun. Dari sisi sebaran
KUR juga meningkat, pada tahun 2019 jangkauan sebaran
KUR mencapai 5,4 orang dari 100 orang mendapatkan fasilitas
KUR dari
BRI, dan pada tahun 2021 meningkat signifikan menjadi rata-rata sebanyak 8,7 dari 100 orang mendapatkan fasilitas
KUR dari
BRI,” ujar Supari.
Segmen Mikro
BRI di tahun
2022 masih akan menjadi driver pertumbuhan pinjaman
BRI. Alokasi
KUR, pengembangan Ultra Mikro dan menjaga pertumbuhan Kupedes akan menjadi kunci pertumbuhan segmen Mikro. Secara konsolidasian, hingga akhir September 2021, penyaluran kredit
BRI tercatat mencapai Rp.1.026,42 triliun atau tumbuh 9,74 persen year on year (yoy).
Salah satu faktor utama penopang pertumbuhan kredit
BRI yakni penyaluran kredit mikro yang mencapai Rp.464,66 triliun pada akhir September 2021 atau tumbuh 41,32 persen yoy. Hal ini menjadikan proporsi kredit mikro
BRI mencapai 45,27% dari seluruh total kredit
BRI.
Selain itu, Supari juga mengungkapkan bahwa dalam penyaluran kredit,
BRI telah memiliki business process yang optimal dan sistem yang efisien, sehingga hal ini mendukung upaya perseroan dalam penyaluran kredit di segmen Mikro, termasuk
KUR.
“Efisiensi penyaluran kredit didapatkan
BRI melalui digitalisasi, dengan pemanfaatan resources kapabilitas IT dan business model yang sudah teruji saat ini,
BRI mampu menjaga bottom line yang solid atau return yang optimal,” pungkas Supari. (rls/red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: