Self Efficacy Sadarkan Hidup Sehat dan Bersih

Self Efficacy Sadarkan Hidup Sehat dan Bersih

TASIK — Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Tetik Nurhayati SKep Ns MKep dan Dewi Aryanti SKep Ns MSc berupaya untuk melakukan pencegahan penyebaran Covid-19. Mereka pun terdorong melakukan penelitian.

Mereka melakukan penelitian tentang gambaran Self Efficacy Mahasiswa Jurusan Keperawatan dalam Pencegahan Penularan Covid-19. 

Penelitian tersebut untuk mengetahui pengaruh self efficacy atau memotivasi diri sebagai bentuk kesadaran mahasiswa akan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti melalui cuci tangan, physical distancing atau jaga jarak dan stay at home atau beraktivitas di rumah saja. 

Untuk mengetahui tersebut, mereka melakukan penelitian kepada 95 sampel dari 318 mahasiswa Diploma III dan Sarjana Terapan Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. Sedangkan dalam pengambilan sampel responden dilakukan dengan cara proportional random sampling. 

Dengan proses pengambilan data dilaksanakan Oktober- November 2020 menggunakan daring yakni Google Form.

Lewat Google Form tersebut, kuesioner penelitian diberikan dan menjawab dengan sukarela. 
Pilihan kuisioner terdiri dari 20 pernyataan dengan pilihan jawaban  mulai dari 1 menyatakan sangat tidak percaya diri dan 5 jika sangat percaya diri. 

Masing-masing item mempunyai 5 poin skala likert dan kemudian dijumlahkan untuk memperoleh total skor yang berkisar antara 20—100. 

Oleh karena itu, sampel penelitian menggunakan teknik proportional random sampling. Itu merupakan pemilihan sampel atau pengambilan sampel secara proporsional dan dilakukan dengan mengambil subjek dari setiap strata. Juga ditentukan seimbang dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata.

Namun sebelum diberikan kepada 95 responden, peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen kepada 30 orang.  Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas menggunakan paket program komputer ditemukan hasil nilai alpha lebih dari 0,05 sehingga keseluruhan item dinyatakan valid. Sedangkan untuk reliabilitas dengan nilai reliabilitas sebesar 0,861 yang berarti reliabilitas tinggi.

Setelahnya dilakukan pengisian kuesioner, dengan hasil sebanyak 67 orang responden (70,50%) memiliki self efficacy sangat tinggi, sebanyak 27 orang responden (28,40%) memiliki self efficacy tinggi, dan sebanyak 1 orang responden (1,10%) memiliki self efficacy cukup.

Artinya, berdasarkan hasil pengumpulan data dari angket yang
didapatkan bahwa dari 95 responden sebagian besar memiliki self efficacy yang sangat tinggi. Itu karena beberapa faktor yang berpengaruh terhadap self efficacy individu antara lain usia, jenis kelamin, pendidikan dan pengalaman langsung maupun tidak langsung. Dengan begitu mahasiswa mampu dalam pencegahan penularan Covid-19. 

Setelah, diindentifikasi self efficacy, mahasiswa Jurusan Keperawatan dalam pencegahan penularan Covid-19 sangat tinggi. Dengan demikian, berdampak pada mahasiswa Jurusan Keperawatan yang terpapar Covid-19 sedikit, hanya 10 persen saja dari 318 orang.

Setelah hasil self efficacy bahwa mahasiswa Jurusan Keperawatan memiliki pencegahan penularan Covid-19 sangat tinggi, peneliti merekomendasikan adanya penyuluhan kesehatan mahasiswa keperawaatan dalam penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan penularan Covid-19, dengan begitu dapat melakukan pengabdian pada masyarakat.

Perwakilan peneliti Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, Tetik Nurhayati SKep Ns MKep mengharapkan dengan hasil penelitiannya dapat mencegah penularan Covid-19. Untuk itu, mahasiswa keperawatan sebagai calon tenaga kesehatan garda depan dalam memberikan pelayanan kesehatan harus memiliki self efficacy yang baik. 

"Tentunya agar bisa menyukseskan program pemerintah melalui cuci tangan, physical distancing dan stay at home. Dampak pada pencegahan penyebaran Covid-19," katanya, Kamis (30/12/2021).

Lanjut dia, dengan hasil mengidentifikasi yang baik tersebut, menjadikan tindakan atau perilaku mahasiswa keperawatan mampu memberikan motivasi bagi diri sendiri maupun orang sekitar dalam hal atau kegiatan positif. Sebab, nantinya mahasiswa jurusan keperawatan akan melakukan praktik klinik di pelayanan kesehatan, baik rumah sakit maupun pusat kesehatan masyarakat. 

"Mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen perubahan di masyarakat sehingga mampu memberikan contoh perilaku hidup sehat. Misalnya dalam pencegahan penyebaran virus Covid-19 melalui rajin cuci tangan dengan sabun, jaga jarak aman, dan tetap di rumah," ujarnya.

Lalu, untuk tambahan pencegahan penyebaran Covid-19, kenakan masker, hindari bersentuhan, etika bersin dan batuk, dan hindari berbagi barang pribadi. Serta meningkatkan imunitas tubuh dengan makanan bergizi, olahraga, dan vaksinasi. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: