Sisi Lain Ketua KPU Banjar: Ingin Membangun Kampung Budaya

Sisi Lain Ketua KPU Banjar: Ingin Membangun Kampung Budaya

Radartasik.com, BANJAR — Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjar, Dani Danial Muklis, sejak 2016 menggagas lahirnya tradisi dan kegiatan kehumasan baru. Program tersebut khas ala KPU Kota Banjar.


Bentuk programnya yaitu Safari Kepemiluan dengan format silaturrahim atau berkunjung ke stakeholder kepemiluan. Baik pemda, partai politik, tokoh masyarakat, tokoh agama dan lainnya. 

Kemudian, ia juga menggagas kegiatan Safari Budaya, KPU Saba Desa, Sampurasun Dusun. Program-program tersebut sebagai kemasan dari kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih KPU Kota Banjar. 

"Yang seluruhnya disandarkan pada pemahaman terhadap tiga kesadaran tadi. Yaitu beragama, berbudaya dan bernegara," ujarnya kepada radartasik.com di ruang kerjanya, Selasa sore (28/12/2021). 

Selain itu, aktivitas-aktivitas kebudayaan lainnya, ia juga tercatat sebagai penggagas terbentuknya komunitas Panggung Sajak, Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kota Banjar dan Tadarus Budaya.
Terakhir Desember 2021, Danial mencoba mentransformasikan gagasan mengenai kesadaran beragama, berbudaya dan bernegara tersebut ke kalangan para jawara (pesilat). Dia melaksanakan pagelaran budaya bertajuk Panglawungan Jawara Paseuk Nagara".

Danial bermimpi ingin membangun satu kawasan disebut Kampung Budaya. Di mana konsepnya berupa satu kawasan layaknya perumahan. 

"Ya terdapat 25 sampai 50 rumah adat, seluruh bangunanya berbentuk rumah-rumah etnik," tuturnya.

Kawasan perumahan tersebut tidak diperjual belikan secara komersil.  Melainkan diperuntukkan bagi masyarakat yang tidak mampu, tuna wisma, masih tumpang karang (rutilahu). 

Dengan catatan mereka tidak harus membeli rumah-rumah tersebut dan tidak harus menyewa. Melainkan cukup berkomitmen untuk sanggup menanamkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai agama, budaya dan bernegara secara baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari.

"Gagasan ini menarik, bukan saja karena akan melahirkan peradaban ideal. Tapi bagaimana selayaknya manusia hidup dan mengelola kehidupan, tapi selain itu juga akan melahirkan efek lain semisal destinasi wisata budaya," ujar tokoh muda ini.

Dengan begitu, wisata budaya di Kota Banjar pun bisa dikenal masyarakat luas hingga luar negeri. Hal ini yang harus dipertahankan dan dilestarikan, agar anak cucu tidak lupa pada budayanya sendiri. (anto sugiarto / radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: