Khawatir Tak Ada Lagi Petani, Presiden PKS Resmikan ST2N
Radartasik.com — Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menyebutkan, anak muda yang terjun ke bidang pertanian jumlahnya hanya 2,7 juta. Jika tidak dilakukan regenerasi, profesi petani, peternak dan nelayan akan lenyap dari Nusantara.“Data LIPI menunjukkan bahwa diperkirakan 2065 petani Indonesia akan hilang. Petani muda kita hanya 8 persen yang berusia 20-30 tahun. Sementara 33.4 Juta petani berusia diatas 50 tahun. Pemuda tampak semakin tidak tertarik dengan sektor pertanian peternakan karena dipersepsikan tidak memberikan harapan dan kesejahteraan yang memadai bagi mereka. Harus ada kebersamaan, tidak bisa berjalan jika kebijakan pemerintah pusat tidak berpihak ke petani,” papar Syaikhu saat meresmikan Sekolah Tani Ternak Nelayan (ST2N) PKS di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (28/12). Syaikhu menyebut, pekerjaan rumah bangsa ini adalah memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya yang masih perlu dimajukan adalah para petani, peternak, dan nelayan.Padahal, kebutuhan pangan terus meningkat dan saat ini sebagian masih mengandalkan impor. Daging misalnya, hampir 60 persen kebutuhan nasional berasal dari impor. Produksi petani semakin jauh tertinggal dan harganya saat panen terjun bebas.“Terlebih pada saat pandemi, sektor pertanian berperan besar menyelematkan perekonomian Indonesia. Data BPS menunjukkan sepanjang 2020, jumlah pekerja sektor pangan terus bertumbuh. Sektor pertanian mampu menyerap tenaga kerja hampir 30 persen. Selama pandemi, ada sekitar 3 juta petani baru, tapi kesejahteraan petani lokal kita masih jadi tanda tanya,” katanya.Syaikhu menyebut kehadiran anak-anak muda mewarnai sektor pertanian Indonesia sangat diharapkan. Berbekal ide cemerlang, kreativitas, dan inovasi petani muda, pertanian Indonesia berpotensi semakin maju dan berkembang.“Terlebih jika pengembangan sektor pertanian dipadukan dengan kemajuan teknologi, tentu dampaknya akan semakin signifikan. Anak-anak muda lah yang paling memahaminya,” ungkapnya.Syaikhu menyebut, Sekolah Petani Peternak dan Nelayan (ST2N) diinisiasi sebagai sarana pendidikan dan pelatihan bagi para petani, peternak, dan nelayan agar semakin berdaya dan berdikari.“Sekolah Ternak diharapkan mampu menjadi faktor pengungkit dan laboratorium kebangkitan ekonomi nasional,” pungkasnya. (jpg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: