Kreatif, Limbah Popok Jadi Pot Tanaman

Kreatif, Limbah Popok Jadi Pot Tanaman

radartasik.com, TASIK - Dosen Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya melaksanakan pengabdian bagi Masyarakat Skema Ketahanan Pangan (PbM KP) dengan memberikan pelatihan pembuatan bahan limbah yakni popok bayi untuk dimanfaatkan menjadi pot tanaman.


Kegiatan yang digelar Minggu (31/10/2021) ini menyasar warga Perumahan Margabakti Duta Pratama Kecamatan Cibeureum dan Perumahan Tamanjaya Kota Tasikmalaya.

Dengan keterampilan tersebut, masyarakat dapat menjaga lingkungan dan lebih produktif di tengah pandemi Covid-19.

Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Dosen Unsil Tim PbM KP yakni; Suhendra MPd, Heti Suherti MM, Ati Sadiah MPd dan Rendra Gumilar MPd.

Perwakilan Dosen Unsil Tim PbM KP Suhendra MPd mengatakan, di era pandemi Covid-19 masyarakat punya banyak luang waktu di rumah. Agar produktif dan menjaga lingkungan dosen Unsil tim PbM KP memberikan solusi untuk memanfaatkan limbah popok bayi.

”Limbah popok bayi bisa dimanfaatkan dengan berbagai jenis kerajinan sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Salah satunya bisa dibuat menjadi pot tanaman yang sangat cantik dan menarik,” katanya kepada Radar, Minggu (26/12/2021).

Oleh karenanya, dosen Unsil tim PbM KP melakukan pelatihan kepada warga Perumahan Margabakti Duta Pratama dan Perumahan Tamanjaya untuk memberikan alternatif kegiatan yang bermanfaat yakni menyulap limbah popok bayi agar bisa berdaya guna.

“Jika masyarakatnya kreatif, maka limbah bisa dimaksimalkan untuk menambah penghasilan. Misalnya limbah popok bayi ketika diproduksi menjadi pot bunga, bisa dijual kepada orang lain dan bisa menjadikan tambahan pendapatan keluarga di era pandemi Covid-19,” ujarnya.

Sebab, dari hasil pengamatan dosen Unsil tim PbM KP, popok mudah didapat dan bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan.

Terbukti popok bayi sekali pakai dan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap bayi atau anak—anak.

“Dengan penggunaan sekali pakai tersebut akan menjadi tumpukan limbah. Namun kalau masyarakat kreatif dapat memprosesnya dan bernilai ekonomis,” katanya.

Untuk itu, dosen Unsil tim PbM KP hadir memberikan pemahaman dan pelatihan agar popok bayi berdaya guna.

Pihaknya pun mengarahkan popok bayi yang sudah penuh agar segera dicuci untuk menghilangkan kotoran dan bau yang menempel.

“Setelah bersih agar dipisahkan antara gel dan lapisan kainnya. Karena gel bisa dimanfaatkan untuk pupuk tanaman sedangkan lapisan kainnya bisa dijadikan sebagai dasar bahan pembuatan pot tanaman,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya pun memberikan tata cara pembuatan pot tanaman dari limbah popok bayi.

Untuk bahan-bahannya memerlukan semen, lem dan air dengan perbandingan semen 1 dan air 2 bagian, dan lem kayu hanya cukup beberapa sendok saja.

“Semua bahan tersebut diperlukan supaya kain popok dan komponen yang lain merekat dengan sempurna,” katanya.

Setelah itu, semua bahan disatukan dengan popok bekas yang berada pada cetakan pot plastik sesuai dengan kebutuhan.

“Lalu diamkan selama 24 jam sampai popok kering. Ketika sudah jadi pot limbah popok bisa digunakan untuk media tanam bunga sehingga membuat rumah lebih hijau dan indah,” ujarnya. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: