Innalillahi.. 120 Ribu Orang Tewas Disapu Air Laut di Aceh

Innalillahi.. 120 Ribu Orang Tewas Disapu Air Laut di Aceh

radartasik.com — Tragedi Tsunami Aceh, yang menggemparkan dan memilukan, kerap diperingati setiap tanggal 26 Desember.


Kali ini peringatan 17 tahun Tsunami Aceh dilaksanakan di Pelataran Parkir Pelabuhan Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Minggu (26/12/21).

Salah satu agenda peringaratan 17 tahun Tsunami Aceh, yakni mengunjungi Kapal KMP BRR.

Gubernur Aceh bersama sejumlah menteri dan para tokoh akan mengunjungi kapal tersebut.

Kapal itu dibangun oleh BRR NAD-NIAS sebagai bagian dari upaya rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah Aceh pasca tsunami.

Kapal itu merupakan jenis kapal penyeberangan roll on-roll of (roro) berkapasitas 377 penumpang, 25 unit kendaraan (kombinasi), dan dapat beroperasi dengan kecepatan 12 knot.

Kapal yang telah diserahkan kepada Pemerintah Aceh pada 2019 tersebut hadir dengan wajah baru.

Dampak Tsunami Aceh

Tsunami Aceh terjadi pada 26 Desember 2004. Tsunami Aceh meluluhlantakkan sebagian wilayah pesisir Aceh.

Tsunami terjadi hanya dalam waktu 30 menit, dengan ketinggian hingga 30 meter dan kecepatan mencapai 100 meter per detik atau 360 kilometer per jam.

Akibat tusnami tersebut, lebih dari 120 ribu orang meninggal dunia dan lebih dari 600 ribu orang harus mengungsi.

Tercatat sekitar 139 ribu rumah rusak akibat bencana tersebut, 2.600 Km jalan rusak, dan 669 bangunan pemerintah dilaporkan rusak.

PBB menyatakan tsunami Aceh 2004 sebagai salah satu bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi.

Peneliti BRIN, Wisyanto mengkaji lebih dalam bencana tersebut. Ia menjelaskan bahwa tsunami Aceh kala itu diawali dengan gempa tektonik pada 26 Desember 2004.

Gempa terjadi pada pukul 07.59 WIB, berpusat di titik 3.316 derajat N, 95.854 derajat E dengan kekuatan 9,1 Mw.

Gempa tersebut tak hanya dirasakan di Indonesia, tapi juga dirasakan di sejumlah negara, seperti Sri Lanka, India, Bangladesh, Thailand, Maladewa, Malaysia, dan Somalia.

Gempa besar disebabkan adanya pergerakan lempeng bumi di bawah pulau Sumatera termasuk provinsi Aceh.

Namun disebutkan ada tiga zona yang bisa menyebabkan gempa kuat di wilayah serambi Mekah itu. (pojoksatu)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: