Kebut Vaksinasi, Pulihkan Ekonomi

Kebut Vaksinasi, Pulihkan Ekonomi

radartasik.com, TASIK - Jelang Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru), Pemerintah Kota Tasikmalaya mengambil langkah percepatan vaksinasi dan pengetatan protokol kesehatan, baik di pusat-pusat kerumunan ataupun di perbatasan. Hal itu sebagai wujud pencegahan dan penanganan Covid-19 serta menurunkan level PPKM.


Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat menyampaikan, kebijakan Nataru di Kota Tasikmalaya, selain pengendalian Covid-19 agar tidak ada lonjakan, juga memikirkan adanya dorongan ke arah pemulihan ekonomi.

”Mendorong pemulihan ekonomi untuk Nataru kali ini, khususnya pada bidang kesehatan yakni capaian vaksin harus minimal 70 persen. Itu agar Kota Tasikmalaya berada di level satu,” katanya kepada Radar, Kamis (23/12/2021).

“Manfaatnya saat level satu, nanti berdampak pada sektor ekonomi dapat diperlonggar. Namun tetap menjaga protokol kesehatan (Prokes),” ujarnya menambahkan.

Hingga saat ini, sambung Uus, capaian vaksinasi di Kota Tasikmalaya dosis pertama umum mencapai 71 persen dan lansia 68,9 persen. “Untuk mengejar 70 persen pada lansia, saya minta satu kelurahan bisa melakukan vaksin kepada minimal 15 orang,” katanya.

Langkah selanjutnya, tempat-tempat yang menjadi potensi kunjungan masyarakat, seperti pariwisata, mal, hotel, dan lainnya harus mengikuti arahan pemerintah pusat yakni waktu operasional akan bergeser hingga pukul 22.00 yang tadinya 21.00.

Tetapi, lanjut Uus, tempat-tempat tersebut jangan sampai membuat agenda perayaan hiburan. “Sementara tidak diizinkan kegiatan hiburan. Karena berpotensi pada mobilisasi kerumunan massa,” ujarnya.

Sebab ia khawatir, kalau adanya hiburan menimbulkan kerumunan massa dari luar kota dan ada penularan. “Tentunya untuk mencegah varian baru Covid-19 yakni omicron di Kota Tasikmalaya harus waspada,” katanya.

Lalu, tempat-tempat potensi kerumunan diminta mengoptimalkan aplikasi PeduliLindungi. Sebab fasilitas umum seperti mal, wisata, hotel dan lainnya berpotensi adanya kerumunan orang dan menerima tamu dari luar, sehingga dapat diketahui apakah mereka sudah divaksin atau belum.

“Aplikasi PeduliLindungi menjadi sangat penting untuk dilaksanakan di tempat-tempat yang menjadi potensi kunjungan masyarakat, seperti pariwisata, mal, hotel dan lainnya,” ujarnya.

Selanjutnya, agar berjalan dengan baik pencegahan dan penanganan Covid-19 saat Nataru ini, pihaknya terus melakukan pengawasan dengan monitoring terhadap penerapan protokol kesehatan di tempat-tempat pusat kunjungan masyarakat.

Manager Marketing Mayasari Plaza Andi Gumilar menjelaskan, saat Nataru, pihaknya menyesuaikan kebijakan dari pemerintah. Tujuannya untuk membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19. “Pastinya kita mematuhi peraturan pemerintah saat Nataru,” katanya.

Kebijakan prokes juga selalu dipatuhi. Misalnya, Mayasari Plaza sudah memberlakukan wajib memakai masker saat masuk mal, cuci tangan dan mengukur suhu badan. “Serta di pintu masuk mal sudah terpasang aplikasi PeduliLindungi,” ujarnya. Kemudian, untuk tenant-tenant food court, tempat mejanya sudah memperhatikan jaga jarak antar pengunjung. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: