Dinas Pendidikan Kota Tasik Alokasikan Bantuan Berupa Buku dan Pulpen
Reporter:
syindi|
Kamis 23-12-2021,10:00 WIB
radartasik.com, INDIHIANG — Tahun ini, Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Dinas Pendidikan mengalokasikan bantuan berupa buku tulis dan pulpen yang bakal dibagikan ke peserta didik kurang mampu, tingkat sekolah dasar (SD) se- Kota Tasikmalaya.
Dengan
anggaran
sekitar
Rp
600
juta,
untuk
kegiatan
dalam
upaya
mengurangi
beban
warga
miskin
di
Kota
Resik.
Tujuannya,
agar
putra-putrinya
bisa
tetap
bersekolah.
Namun
hal
itu,
nampaknya
sulit
terealisasikan.
Karena
proses
waktu
pengadaan
barang
dan
jasanya
sudah
mepet.
Apalagi,
setelah
beberapa
kali
proses
pelelangan,
perusahaan
yang
dinyatakan
menang
tidak
menyanggupi
spesifikasi
barang
yang
dibutuhkan.
Kepala
Dinas
Pendidikan
Kota
Tasikmalaya
Ir
Hj
Ely
Suminar
MP
mengatakan
program
pengadaan
buku
tulis
dan
pulpen
itu
sudah
mepet
deadline.
Sebab
beberapa
kali
upaya
lelang
yang
dilaksanakan
gagal,
dan
akhirnya
diputuskan
untuk
tender
cepat.
”Terakhir
pengaAdaannya
diperoleh
perusahaan
dari
Jakarta.
Kami
hari
ini
(kemarin,
Red)
masih
tahap
diskusi
terkait
hal
tersebut,
karena
dari
pihak
perAusahaan
samApai
keAmarin
mereka
belum
memAperlihatkan
kesiapan
barang
sesuai
spesifikasi
yang
kami
butuhkan,”
tuturnya
kepada
Radar,
Rabu
(22/12/2021).
Ely
menAceritakan
pihaknya
masih
memiliki
rentan
waktu
untuk
menyepakati
kontrak
kegiatan
pengadaan
sampai
14
hari
ke
depan,
setelah
Surat
PeAnunjukAAan
Penyedia
Barang/Jasa
(SPPBJ)
terbit.
Namun
pihaknya
tidak
akan
terlebih
dahulu
meAneken
konAAtrak
tersebut,
selagi
penyedia
belum
menyanggupi
kebutuhan
barang
yang
dibutuhkan.
“Saat
ini
pun
Pak
Kasi
(H
Rahmat)
sedang
berada
di
Bandung
untuk
mengambil
sampel
barang
yang
kami
inginkan.
Kalau
pulpen
sudah
sesuai,
tinggal
buku
tulisnya.
Kalau
sesuai,
kontrak
kami
tanda
tangani,
kalau
tidak
ya
kami
akan
batalkan
pengadaannya,”
tegas
Ely.
Menurut
dia,
meski
waktu
sudah
berangsur
ke
akhir
tahun
anggaran,
pengadaan
barang
berupa
buku
tulis
tersebut
tidak
akan
memakan
waktu
terlalu
lama.
Mengingat,
kebutuhan
dalam
program
bantuan
bagi
siswa
kurang
mampu
itu
berupa
buku
yang
bisa
diadakan
melalui
proses
pabrikasi.
“Kami
tidak
akan
bersedia
meneken
kontrak,
supaya
tertib
terutama
spesifikasi
sesuai
yang
dibutuhkan.
Di
sisi
lain,
kami
juga
berharap
program
itu
bisa
terlaksana
lantaran
Surat
Perintah
Membayar
(SPM)-nya
di
Dinas
Pendidikan.
Namun
itu
kembali
kepada
pihak
ketiga
apakah
sanggup
atau
tidak,”
katanya
menjelaskan.
Mantan
Sekretaris
Badan
Kepegawaian
dan
Pengembangan
Sumber
Daya
Manusia
(BKPSDM)
Kota
Tasikmalaya
itu
menekankan
pengadaan
barang
terutama
bagi
warga
kurang
mampu
harus
sesuai.
Mulai
dari
berat,
tinggi,
lebar,
jenis
kertas,
ketebalan
sampai
dengan
barcode.
Supaya
program
yang
tujuannya
membantu
siswa,
bisa
sesuai
kebutuhan
dalam
mendukung
proses
belajar
mengajar.
“Memang
kalau
kami
lihat
perusahaan
pemenang
tendernya
itu
berskala
nasional,
hanya
tinggal
kesiapannya
saja
mendrop
barang
sesuai
spesifikasi
harapan
kami,”
ujar
Ely.
Kepala
Bagian
Pengadaan
Barang/Jasa
Setda
Kota
Tasikmalaya
Budi
Martanova
mengakui
proses
pelelangan
pertama
sudah
dilaksanakan
sejak
Oktober
lalu.
Lelang
kedua
pun
sudah
dilaksanakan
namun
tetap,
spesifikasi
yang
dibutuhkan
belum
memenuhi
permintaan
dan
akhirnya
dinas
memutuskan
tahap
tender
cepat
yang
dilakukan
Lembaga
Kebijakan
Pengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah
(LKPP).
“Sampai
dua
kali
lelang
terakhir,
mempertimbangkan
waktu
yang
tidak
memungkinkan
untuk
lelang
secara
normal
kembali.
Maka
dinas
mengambil
opsi
tender
cepat
lewat
sistem
di
LKPP,”
jelasnya.
Pada
proses
pengadaannya,
Budi
menjelaskan
pihak
Unit
Lelang
Pengadaan
(ULP)
sebatas
memfasilitasi
perusahaan
yang
hendak
mendaftar
ke
sistem.
Proses
penetapannya
sendiri
langsung
melalui
mekanisme
dan
sistem
dari
LKPP
yang
terintegrasi
secara
nasional.
“Di
sana
baru
muncul
pemenang,
dan
siapa
yang
mumpuni
ia
terpilih
melalui
penyeleksian
oleh
sistem,
bukan
dari
Pokja
atau
bagian
kami,”
kata
Budi.
(igi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: