Jokowi Beberkan Ancaman saat Ambil Alih Freeport
Reporter:
tiko|
Kamis 23-12-2021,00:00 WIB
Presiden Jokowi mengatakan, perlu adanya keputusan berani dalam mengabil alih saham mayoritas tersebut. Bahkan kata dia, saat mengambil alih saham tersebut adanya acaman mulai dari
Papua akan lepas dari
Indonesia sampai dengan
Amerika Serikat marah.
''Dulu waktu kita mau ambil Freeport kembali, mayoritas informasi yang saya terima memang semuanya menakutkan. Menakutkan semuanya. Nanti
Papua akan goncang,
Papua akan lepas.
Amerika akan marah,” ujar Jokowi dalam pidato di HUT PSI ke-7 di Jakarta, Rabu (22/12).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan butuh waktu tiga tahun untuk mengambil alih saham
PT Freeport tersebut. Dia terus meminta menteri untuk memastikan saat diambil alih tidak terjadi apa-apa.
''Sampai 3 tahun kita kerja ini. Dan menterinya maju mundur, maju mundur. Maju saya gitukan. Ya memang ngeri. Karena ini sudah 41 tahun Freeport itu. Ternyata ya enggak ada apa-apanya,” katanya.
Kepala negara menuturkan pembelian saham mayoritas Freeport tidaklah menggunakan uang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (
APBN) maupun Badan Usaha Milik Negara (
BUMN). ''Beli Freeport bukan dari uangnya
APBN juga bukan, dari uangnya
BUMN juga ndak. Paling itu kalau mau dalam 3 tahun sudah balik sekarang. USD 5 miliar lebih dikit. Tahun depan kalau mau kita lepas lagi, kita udah untungnya gede banget,” ungkapnya.
Menurut Jokowi, hari ini juga merupakan momen yang bersejarah, setelah
PT Freeport beroperasi di
Indonesia sejak 1973 dan kepemilikan mayoritas ini digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Jokowi menegaskan, masyarakat di
Papua juga akan mendapatkan 10 persen dari saham yang ada.
(jpg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: