PASI Akan Dirikan Kampung Sunda Sebagai Sarana Edukasi

PASI Akan Dirikan Kampung Sunda Sebagai Sarana Edukasi

radartasik.com, TASIK - Pengurus Daerah Pasundan Istri (PD-Pasi) Kota Tasikmalaya menggelar pasanggiri atau perlombaan pupuh tingkat Sekolah Dasar (SD) se-Kota Tasikmalaya di Gedung Galih Pawestri, Senin (20/12/2021).


Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Ibu Nasional ke-93 dan Dewi Sartika ke-137 tahun 2021 ini sebagai wujud melestarikan budaya Sunda.

Ketua PD Pasi Kota Tasikmalaya Hj Elin Herlina MPd menjelaskan, lomba pupuh tingkat SD ini, merupakan kegiatan penutupan dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Ibu ke-93 dan Dewi Sartika ke-137 tahun. Tujuannya, menjaga kekayaan leluhur.

”Pupuh ini mengajarkan budi pekerti luhur. Manfaatnya jika anak usia dini bisa pupuh, mampu menanamkan karakter kesundaan yang diterapkan dalam tindak dan perilaku sehari-hari,” katanya kepada Radar, Senin. (20/12/2021).

Dengan menggelar lomba-lomba yang mengangkat kekayaan leluhur Sunda, salah satunya lomba pupuh, ini sebagai bentuk merawat budaya Sunda yang syarat nilai-nilai kehidupan.

“Ketika mencintai Bahasa Sunda dapat lestari, mampu membuat generasi muda penuh karakter. Karena di dalamnya (pupuh, Red) banyak nasihat-nasihat,” ujarnya.

Ia mengatakan, peserta yang ikut lomba pupuh ini sebanyak 17 peserta tingkat SD se-Kota Tasikmalaya.

Ke depannya diharapkan menjadi aset dalam mengenalkan dan bisa menyayangi bahasa Sunda untuk dirinya dan orang lain.

Ia merasakan, budaya Sunda sudah kurang diminati lagi. Contoh nyata keluarga jarang menggunakan bahasa Sunda sebagai alat komunikasi dalam keluarga dan lingkungan sosial.

“Karena bicara Bahasa Sunda ini hampir dilupakan, termasuk di dalam keluarga. Dengan lomba ini, Bahasa Sunda kembali dipakai untuk berkomunikasi,” katanya.

Selain itu, upaya selanjutnya, pihaknya ingin bersinergi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), seperti Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya, dan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinas PPKbP3A) Kota Tasikmalaya serta lainnya.

“Adanya sinergi kegiatan dalam seni budaya ataupun budaya Sunda antara PASI dengan SKPD terus memberikan perhatian dalam budaya Sunda,” ujarnya.

Lebih besar, pihaknya akan membangun Kampung Sunda di Kota Tasikmalaya. Tahap awalnya akan melakukan pendataan dahulu untuk mencari lokasi.

Itu melihat tujuh aspek budaya, yakni; sistem bahasa, sistem pengetahuan, sistem organisasi kemasyarakatan, sistem teknologi, sistem ekonomi, sistem religi dan sistem kesenian.

“Ke depannya berharap Kota Tasikmalaya mempunyai miniatur budaya Sunda. Dengan begitu dapat diminati, seperti wisata budaya dengan outing class untuk kelas TK ataupun SD,” katanya.

Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Agus Permana SPd MM mendukung adanya kegiatan peringatan Hari Ibu Nasional ke-93 dan Dewi Sartika ke-137 tahun 2021, dengan perlombaan pupuh tingkat SD se- Kota Tasikmalaya.

“Dengan begitu saling menguatkan kegiatan yang ada di Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya yakni Apresiasi Bahasa dan Sastra Daerah (ABSD),” ujarnya.

Sebab, di dunia pendidikan Kota Tasikmalaya mempunyai muatan lokal. Pastinya tetap menjaga bahasa dan sastra Sunda untuk generasi penerus.

Kegiatan ini juga mampu mencetak prestasi, buktinya siswa dari SD hingga SMP di Kota Tasikmalaya mampu menjuarai Festival Tunas Bahasa Ibu 2021 tingkat Provinsi Jawa Barat.

Hasilnya, kontingen SD di Kota Tasikmalaya menjadi juara pertama putri mendongeng Alika Radisti SDN 1 Picungremuk, juara kedua putra mendongeng Rizwan Rizkiansyah SDN 1 Setiamulya, dan juara ketiga putri nulis dan baca aksara Sunda Az-Zahra Nurciptaningtyas SDN 5 Sukamenak.

Sedangkan pemenang harapan pertama putra baca sajak Kaya Nur Fatwa dan harapan kedua putri baca sajak Firhan SDN Mangkubumi.

Adapun Kontingen SMP Kota Tasikmalaya mendapatkan piala cukup banyak, yakni borangan putra juara 1, borangan putri juara harapan 2, sajak putra juara1 dan sajak putri juara 2.

“Selanjutnya untuk pupuh putra juara harapan 1, carpon putra haA­rapan 2, carpon putri 3, dan dongen putri juara 1,” katanya. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: