Salsabila, Korban Tabrak Lari Nagreg yang Ditemukan di Serayu, Begini Keseharian
Reporter:
ocean|
Minggu 19-12-2021,16:00 WIB
Radartasik.com, NAGREG — Salsabila, siswi SMP yang hilang usai menjadi korban tabrak lari di Nagreg Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat terbilang anak yang pendiam.
Chika, wali kelas di SMP swasta di Kabupaten Bandung, mencerita keseharian Salsabila. Menurutnya, selama dia mendidik siswa, Salsabila termasuk anak yang tertutup.
Diketahui, Salsabila mengalami kecelakaan lalu lintas yang kemudian hilang dibawa oleh pelaku pada 8 Desember 2021.
”Kalau untuk perilaku Salsabila, karena saya jarang bertemu dengan anaknya, kebetulan pas kelas 8 jadi wali kelasnya sama saya dan ketemu Salsabila itu jujur hanya satu kali waktu di kelas 7,” kata Chika kepada Jabar Ekspres, Minggu (19/12/2021).
Dia menyatakan ketika dirinya pertama melihat pada awal kegiatan sekolah, anak didiknya itu hanya mau berkomunikasi dengan teman yang dikenal alias minat berinteraksi kepada orang baru terbilang kurang.
”Saya bertemu Salsabila waktu kelas VII pas pertama kali masuk SMP. Kalau untuk untuk di kelas VII saya hanya mengawasi pas kegiatan MOS (masa orientasi siswa) aja, anaknya sedikit pendiam,” katanya.
Ketika Chika menjadi wali kelasnya Salsabila di kelas VII, dia mengaku bahwa Salsabila tak pernah mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar bahkan sekiranya sampai selama satu semester.
”Di kelas VIII ini sudah satu semester anaknya (Salsabila) tidak pernah sekolah. Makanya kemarin waktu ada kejadian, saya dihubungi kepala sekolah pun saya inget-inget anaknya yang mana,” imbuh Chika.
“Karena belum pernah bertemu dan nggak tahu yang lain apa sama jarang ketemu juga atau enggak, karena (dia) memang jarang masuk,” tambahnya.
Mengetahui anak didiknya tak mengikuti KBM dengan waktu yang cukup lama, Chika menerangkan, dirinya mewakili pihak sekolah mendatangi kediaman Salsabila untuk mengetahui alasan dibalik tidak hadirnya dalam kegiatan belajar.
”Kalau di kelas VII full nggak masuk sekolah, kemarin bersama guru yang lain mendatangi rumahnya Salsabila. Kata mamahnya memang (dia) kadang suka agak malas (sekolah) karena kendalanya tidak punya handphone, katanya begitu,” ucapnya.
Dalam pemaparannya, Chika menuturkan, meskipun menjabat sebagai wali kelas Salsabila, dirinya tak begitu mengenal karakter anak didiknya itu.
Alasan Chika tidak lain karena Salsabila disebut lama tidak mengikuti KBM (kegiatan belajar mengajar) pada kelas VIII selama satu semester. Mirisnya, alasan dibalik anak didiknya Chika enggan bersekolah dikarenakan tak memiliki perangkat gawai untuk belajar secara daring.
”Nggak tahu juga di lingkungan sekitarnya sepeti apa. Kalau prilaku-prilaku selebihnya, memang kurang tahu tapi kepala sekolah rumahnya dekat dengan rumah Salsabila, mungkin lebih tahu anaknya seperti apa,” kata Chika.
”Kalau saya hanya sebatas wali kelas juga belum tahu pasti bagaimana anaknya, tapi waktu pertama bertemu pas awal masuk SMP, anaknya memang kurang komunikatif, pendiam, jadi hanya berinteraksi bersama teman yang sudah dikenal, kurang komunikasi dengan orang baru, begitu,” tutur dia. (mg5/Jabar Ekspres)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: