Pedagang Pasar Keluhkan Sepi Pembeli, Diduga Efek Penyaluran BPNT

Pedagang Pasar Keluhkan Sepi Pembeli, Diduga Efek Penyaluran BPNT

Radartasik.com, BANJAR — Sejumlah pedagang Pasar Banjar mengeluhkan sepinya pembeli. Mereka menduga fenomena sepi pembeli itu terjadi sebagai efek penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Salah seorang pedagang di Pasar Banjar Nik Nik mengatakan sejak ada bantuan bahan pokok Program Keluarga Harapan (PKH) dan BPNT, dagangan menjadi sepi pembeli.

Lantaran, masyarakat sudah memiliki stok kebutuhan pokok. ”Padahal dulu mah tidak,” katanya kepada wartawan, Jumat 917/12/2021).

Dia mencontohkan saat ini daging ayam sering tidak habis terjual. Akhirnya dibagikan kepada orang yang membutuhkan. Lantaran daging ayam tidak bisa bertahan lama seperti kebutuhan pokok lain.

”Seumpama bantuan dari pemerintah berupa uang tunai kan bisa dibelanjakan sesuai kebutuhan. Nah, ini kan tidak, malah dikasih bantuan sembako,” ujar dia.

Nik Nik menerangkan selama ini pembeli yang datang ke pasar notabene kebanyakan penerima bantuan dari pemerintah. ”Bukan karena harga naik tapi sejak ada bantuan jadi sepi,” tegas dia.


Yeyen, seorang pedagang di Pasar Banjar, mengeluhkan sepinya pembeli sejak ada bantuan non tunai dari pemerintah. Foto: Anto Sugiarto / Radartasik.com

Pedagang sayuran di Pasar Banjar Yeyen juga mengakui pembeli sayuran biasanya ramai. Namun, imbas bantuan berupa kebutuhan pokok dari pemerintah, pembeli menjadi sepi.

”Meski ada yang borong tapi kesananya sepi lagi. Harusnya kan ramai masyarakat ke pasar beli. Ini, mereka sudah pada punya stok sembako,” tuturnya. 

Menurut dia, sepinya pembeli bukan dampak dari harga sembako yang naik menjelang natal dan tahun baru (nataru). Karena tahun sebelumnya juga sama, kenaikan harga tidak terlalu berdampak pada jumlah pembeli.

Meski harga naik, sambung dia, tetap ada saja yang membeli karena sayuran sudah merupakan kebutuhan. Walaupun belinya tidak terlalu banyak.

Yeyen berharap pedagang juga mendapatkan perhatian. Dia meminta ada keseimbangan. Bantuan berupa sembako memang sangat membantu mereka yang mendapatkan. Namun, di sisi lain merugikan usaha lain. (Anto Sugiarto / Radartasik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: