Gerakan Makan Telur Akan Digaungkan

Gerakan Makan Telur Akan Digaungkan

radartasik.com, TAROGONG KIDUL — Pemerintah Kabupaten Garut akan mencanangkan gerakan konsumsi satu hari satu telur kepada masyarakat di seluruh wilayah Kabupaten Garut. Gerakan tersebut sebagai upaya percepatan penanggulangan stunting.


“Gerakan makan telur ini merupakan imbauan pak wakil (bupati) untuk menurunkan angka stunting,” ujar Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Suherman kepada wartawan, Kamis (16/12/2021). 

Suherman meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Garut bisa mempromosikan kepada masyarakat terkait salah satu upaya percepatan penurunan stunting, yaitu memakan sebutir telur setiap hari selama enam bulan.

Suherman juga mendorong agar masyarakat mau mengonsumsi telur, meski untuk mewujudkannya perlu terus digaungkan. Apalagi di kalangan masyarakat masih ada stigma negatif dalam mengonsumsi telur.

“Sebagian masyarakat lebih suka menjual telur diganti dengan ikan asin. Bahkan ada anggapan terlalu banyak makan telur bisa bisulan,” ucapnya.

Menurut Suherman, gerakan makan telur juga merupakan salah satu dari tiga rekomendasi Litbangkes Pangandaran sebagai upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Garut. 

Rekomendasi itu kesimpulan dari penelitian yang dilaksanakan selama 10 bulan di Kelurahan Sukanegla Kecamatan Garut Kota dan Desa Wanajaya serta Desa Sindangmekar Kecamatan Wanaraja.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dr Tri Cahyo Nugroho mengatakan, pemicu stunting di Kabupaten Garut ditengarai perubahan perilaku masyarakatnya sendiri. 

Misalnya, perilaku yang kurang baik dalam pola hidup, pola makan dan pola pengasuhan anak. “Untuk mengubah perilaku masyarakat agar suka makan telur menjadi tindakan efektif dalam upaya intervensi stunting,” terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut Bubu Burhanudin Apip menjelaskan, pihaknya terus berbenah dalam upaya percepatan penurunan stunting. 

Salah satunya melakukan rekrutmen Tim Pendamping Keluarga sebanyak 5.973 orang tersebar di 442 desa dan kelurahan, yang tergabung dalam Tim Pendamping Percepatan Penurunan Stunting sebanyak 1.991 tim. Selain menyiapkan hampir 5.973 kader desa, juga mengalokasikan anggaran paket penyediaan data.

“Sekitar 1.991 TPPS tingkat desa kami berikan pulsa dari paket penyediaan data dengan total anggaran sebesar 7 miliar rupiah untuk kegiatan pelaporan pendampingan. Insya Allah pada pertengahaan Januari 2022 sudah bisa berjalan,” paparnya. (yna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: