Pusat Gempa di Larantuka NTT, Justru Kerusakan Paling Banyak di Selayar Sulsel, 354 Rumah Rusak dan 770 Warga Ngungsi

Pusat Gempa di Larantuka NTT, Justru Kerusakan Paling Banyak di Selayar Sulsel, 354 Rumah Rusak dan 770 Warga Ngungsi

Radartasik.com, SELAYAR — Kabupaten Kepulauan Selayar di Provinsi Sulawesi Selatan, masih menjadi wilayah yang paling banyak melaporkan terjadinya kerusakan bangunan rumah akibat terdampak gempa bumi 7,4 magnitudo yang berpusat di laut Larantuka Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/12/2021) kemarin.

Data sementara dari Badan Penaggulangan Bencara Daerah (BPBD) Selayar mencatat, 354 bangunan rusak yang tersebar di empat kecamatan. Yakni Pasilambena, Takabonerate, Pasimasunggu, dan Pasimarannu.

Di Kecamatan Pasilambena, 43 rumah dan dua gudang rusak. Di Kecamatan Takabonerate ada satu rumah rusak, Kecamatan Pasimasunggu ada empat rumah dan satu sekolah rusak.

Sementara di Kecamatan Pasimarannu ada 298 rumah, dua rumah ibadah, dua sekolah, dan dua tambatang perahu mengalami kerusakan.

Dari empat kecamatan itu, Pasilambena dan Pasimarannu adalah lokasi yang terparah. “Karena dua kecamatan ini terluar yang memang yang sesuai info BMKG, Selayar ini adalah wilayah yang siaga satu potensi tsunami. Sehingga pemkab merespons cepat sehingga masyarakat waspada,” kata Kabid Kominfo Pemkab Kepulauan Selayar, Mursalim kepada Fajar.co.id.


Sementara itu, hingga berita ini diunggah, belum ada laporan mengenai korban jiwa. Akan tetapi, data korban luka yang dilaporkan sebanyak 7 orang, yang mana 6 orang adalah warga Kabupaten Kepulauan Selayar dan 1 orang warga Kabupaten Manggarai di NTT.

Muhari mengatakan, menurut laporan dari BPBD Kabupaten Sikka, terdapat warga Kabupaten Sikka yang mengungsi sebanyak 770 orang.

Rinciannya, ada 320 orang mengungsi di Kantor DPRD Kabupaten Sikka, kemudian 150 orang di Gedung SIC dan 330 lainnya di Aula Rumah Jabatan Bupati Sikka di NTT.

Dari keseluruhan data akumulasi sementara, gempabumi M 7.4 telah dirasakan dan berdampak pada sembilan kabupaten di Provinsi NTT, tiga kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan dan enam kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Adapun rincian wilayah tersebut meliputi Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Sikka, Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Ende dan Kabupaten Ngada di Provinsi NTT.

Kemudian Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten Bulukumba dan Kota Makassar di Provinsi Sulawesi Selatan. Selanjutnya adalah Kabupaten Muna, Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Baubau, Kabupaten Buton Selatan dan Kabupaten Wakatobi di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga sejauh ini telah mencatat adanya gempabumi susulan (aftershock) hingga 120 kali.

Dari keseluruhan gempabumi susulan itu, BMKG mencatat sedikitnya ada 5 gempabumi yang memiliki magnitudo di atas 5, yakni M 5.6 pada pukul 10.41 WIB, M 5.5 pada pukul 10.47 WIB, M 5.0 pada pukul 12.46, M 5.4 pada pukul 15.31 WIB dan M 5.2 pada pukul 15.57 WIB.

Menyikapi rangkaian gempabumi susulan tersebut, BNPB menghimbau kepada masyarakat khususnya yang berada di wilayah terdampak agar tidak panik namun tetap waspada. (fajar/rmol.id)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: