Mudahkan Petani melalui Otomatisasi Pakan Ikan

Mudahkan Petani melalui Otomatisasi Pakan Ikan

radartasik.com, CIAMIS - Dosen Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya melaksanakan Pengabdian bagi Masyarakat Skema Ketahanan Pangan (PbM-KP) di Dusun Citengah Desa Sukamulya Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis. Kegiatan tersebut dimulai sejak September—Desember 2021.


Dalam pengabdian tersebut mengimplementasikan Internet of Think's (IoT) pada bidang perikanan untuk memberikan kemudahan petani/peternak pada saat memberikan pakan ikan. Tim Dosen Unsil PbM-KP, yakni Firmansyah Maulana SN ST MKom, H Abdul Chobir Drs MT, Ahmad Hamdan MPd dan Imam Taufiqurrahman ST MT.

Perwakilan Tim Dosen Unsil PbM-KP Firmansyah Maulana SN ST MKom menyampaikan, kegiatan pengabdian yang dilakukan yaitu memberikan edukasi penggunaan teknologi pakan ikan otomatis dengan mengimplementasikan IoT dan menyerahkan alat pakan ikan otomatis tersebut kepada kelompok petani/peternak.

Sebab, kata dia, sebelumnya petani/peternak memberikan pakan dengan cara manual yaitu menebar pakan ke kolam. “Adanya bantuan IoT diharapkan dapat memudahkan pekerjaan para kelompok tani ikan nila di Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis dalam memberikan pakan. Karena cukup dikontrol oleh petani/peternak dari rumah dengan cukup klik aplikasi pada smartphone yang dimiliki maka pakan akan tersebar secara otomatis,” katanya kepada Radar Tasikmalaya, Senin (13/12/2021).

Artinya, lanjut dia, dengan adanya otomatisasi pemberian pakan dengan sistem IoT dapat memungkinkan para peternak ikan nila untuk mengontrol dari jauh pemberian pakan. Dengan begitu dapat membantu memperbaiki tingkat kelangsungan hidup ikan yang tinggi dan hasil panen yang melimpah.

“Oleh karena itu, perlu dilakukan pengaturan manajemen pemberian pakan ikan secara baik dan terjadwal. Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan membuat suatu alat yang dapat mengontrol dalam pemberian pakan sesuai kebutuhan ikan dengan cara otomatisasi pemberian pakan,” ujarnya.

Dengan otomatisasi juga membuat manajemen pakan ikan lebih teratur, sehingga menjadi faktor menentukan keberhasilan usaha budidaya ikan. Karena meskipun ikan nila merupakan komoditas yang mudah dibudidayakan terdapat beberapa faktor yang dapat menghambat keberhasilan produksi ikan nila yaitu faktor pakan dan kualitas air kolam.

Salah satu faktor penyebab kualitas air yang tidak baik adalah pemberian pakan yang berlebihan (over feeding). Dengan mengimplementasikan IoT pada bidang perikanan manajemen pakannya terkontrol sehingga membuat ikan nila bebas dari gangguan hama dan penyakit yang bisa menguntungkan bagi petani. 

“Pakan merupakan biaya terbesar dalam pemeliharaan ikan, biasanya berkisar 60-70% dari total biaya produksi. Untuk mengefektifkan itu perlu adanya otomatisasi yang bisa melakukan manajemen pakan, agar kualitas air kolam lebih baik,” katanya.

“Dengan demikian, sisa makanan yang menumpuk akan berkurang, sehingga kecilnya kandungan amoniak pada kolam ikan. Kondisi seperti ini tentunya baik untuk pertumbuhan ikan,” ujarnya menambahkan.

Selain itu, melakukan PbM-KP mengimplementasikan Internet of Think's (IoT) pada bidang perikanan bisa menguatkan ketahanan pangan keluarga. Sebab dengan penghasilan ikan yang berlimpah selain petani sejahtera.

“Efek lainnya juga masyarakat bisa mengonsumsi ikan sebagai sumber protein hewani yang memiliki kandungan gizi yang tinggi di antaranya mengandung mineral, vitamin dan lemak tak jenuh,” katanya.

Kemudian, mendorong para petani membudidayakan adalah jenis ikan nila (oreochromis niloticus). Mengingat potensi budidaya ikan nila sangat tinggi, karena mudah dipelihara, laju pertumbuhan baik, perkembangbiakannya cepat, daya tahan yang kuat, lokasi budidaya yang beragam, serta tahan terhadap gangguan hama dan penyakit.

Kepala Dusun Citengah Yuli Ratnaningsih dan Ketua Kelompok Tani Ikan Nila di Dusun Citengah Desa Sukamulya Hasbi Ash Shiddiqie Kosasih mengucapkan terima kasih kepada tim pengabdian dosen Unsil yang telah memberikan kemudahan dalam budidaya ikan nila dengan menerapkan otomatisasi pemberian pakan ikan.

“Alhamdulillah, petani merasa terbantu dengan adanya bantuan alat dan edukasi yang diberikan dalam menggunakan alat pakan ikan otomatis. Dampaknya meringankan pekerjaan petani dalam memberikan pakan ikan,” ujarnya. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: