Dua Warisan Budaya di Garut Dapat Sertifikat WBTb

Dua Warisan Budaya di Garut Dapat Sertifikat WBTb

radartasik.com, TAROGONG KIDUL — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan sertifikat Warisan Budaya Takbenda (WBTb) kepada dua warisan budaya yang berasal dari Kabupaten Garut. Keduanya yakni Kesenian Badeng dan Arsitektur Kampung Pulo.


Kesenian Badeng berasal dari Desa Sanding Kecamatan Malangbong. Sementara Arsitektur Kampung Pulo di Desa Cangkuang Kecamatan Leles.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Garut Budi Gan Gan mengatakan, Kesenian Badeng merupakan warisan budaya tak benda yang masih dilestarikan turun-temurun lebih dari 50 tahun.

“Sejak tahun 1800 kesenian Badeng digunakan untuk media penyebaran agama Islam, dan sampai sekarang terus diwariskan ke generasi muda serta dipentaskan di acara hajatan, hari besar agama Islam,” ujar Budi kepada wartawan, Jumat (10/12/2021).

Ia mengatakan kesenian ini awalnya digunakan sebagai salah satu media penyeberan Islam, namun kini Kesenian Badeng bergeser menjadi sarana hiburan yang dipertontonkan, salah satunya pada perayaan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI).

Salah seorang pelaku kesenian Badeng, Tatang Koswara, mengungkapkan pengusulan Kesenian Badeng untuk mendapatkan sertifikat WBTb awalnya dengan melakukan pengambilan video, dan diseleksi di tingkat Provinsi Jawa Barat.

“Kemudian ada lagi pengambilan video lokasi Desa Sanding, tanggalnya lupa. Kemudian dapat informasi lolos di provinsi dan diajukan ke pusat, bulan November kemarin menerima sertifikat dan bantuan sound system,” ujarnya.

Kepala Seksi (Kasi) Nilai Tradisi dan Bahasa (Nitrahasa) Disparbud Garut Yosi Handayani menambahkan, warisan budaya yang bisa mendapatkan WBTb harus warisan yang berumur lebih dari 50 tahun.

”Kajian dari Badeng sendiri cukup menarik untuk di angkat ke WBTb, ada kajian dari universitas (akademis), foto yang jelas dan bagus beserta videonya. Dari maestro Badeng juga harus bisa memaparkan dengan baik dan jelas, juga pemaparan dari Kampung Pulo juga bagus,” jelasnya.

Sementara itu, dalam rilis resminya, Mendikbudritek RI Nadiem Makarim berharap WBTb yang telah bersertifikat dapat ditindaklanjuti dengan aksi nyata sebagai upaya pelestarian. Semangat pelestarian dan pemajuan harus dimiliki seluruh masyarakat Indonesia, termasuk para pelajar dari berbagai generasi pewaris, dan penerus kebudayaan, baik melalui festival, seminar, sarasehan, workshop atau bahkan dapat masuk ke dalam kurikulum pendidikan yang membangkitkan semangat pelestarian warisan budaya takbenda. (yna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: