Soal Kasus Asusila di YIA, Pakar Psikologi Bilang Begini

Soal Kasus Asusila di YIA, Pakar Psikologi Bilang Begini

Radartasik.com — Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyebut sudah terjadi pengaburan atau bahkan penyimpangan makna eksibisionisme. Menurut dia, eksibisionisme itu sebenarnya istilah spesifik untuk salah satu jenis gangguan.

”Jadi bukan sebutan umum yang bisa dikenakan ke siapa pun yang memamerkan atau mengeksibisi/exhibite organ vital mereka,” tutur Reza.

Dia menjelaskan, eksibisionisme sebagai gangguan bermakna bahwa pelakunya merasakan kenikmatan seksual dengan cara mempertontonkan alat vitalnya. Dia merasa nikmat, sementara orang di hadapannya terguncang karena tidak menyangka dan menolak dihadapkan pada situasi ekstrim sedemikian rupa.

”Bedakan dengan pemeran film porno. Sama-sama mempertontonkan alat kelamin, tapi si pelaku melakukannya bukan dalam rangka memperoleh kenikmatan seksual,” papar Reza.

”Orang yang menyaksikannya yang justru bersenang-senang melihat area sensitif si pelaku. Nah, ini memang memamerkan, tapi tidak tepat disebut sebagai pengidap gangguan eksibisionisme atau pelaku eksibisionisme. Sebagai gantinya, ya sebut saja mereka sebagai pelaku pornografi,” tambah dia.

Bagaimana dengan perempuan di Jogja? Reza punya pemikiran sendiri.

”Jangan-jangan dia buka-bukaan alat vital di tempat umum dalam rangka mempromosikan layanan seksual virtual. Teaser (penggugah selera) untuk jasa pelacuran online, mungkin juga,” ucap Reza.

Jadi, lanjut dia, bisa saja pelaku telanjang sedemikian rupa bukan untuk mengalami kenikmatan seksual sebagaimana pengidap eksibisionisme, melainkan dilatari motif instrumental untuk tujuan komersial.

”Ini tugas polisi untuk mengcek dan memastikannya,” papar Reza.

Lalu, bagaimana dengan klaim bahwa si pelaku pornografi-pornoaksi itu berbuat seperti itu karena trauma masa lalu? Kalau memang demikian, menurut Reza, selain dikenai sanksi pidana, pelaku juga patut diobati.

”Tapi hati-hati, jangan sampai polisi dikelabui oleh modus malingering (pura-pura sakit) yang kerap dilakukan pelaku kriminal,” kata Reza. (jpg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: