Selama Tiga Tahun Memimpin Jawa Barat, Kinerja Ridwan-Uu Dinilai Masih Rendah

Selama Tiga Tahun Memimpin Jawa Barat, Kinerja Ridwan-Uu Dinilai Masih Rendah

radartasik.com, BOGOR - Capaian kinerja Pemprov Jabar kepemimpinan Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum masih dianggap rendah. Hal itu berdasarkan survei evaluasi tiga tahun kinerja Pemprov Jabar yang dirilis Jaringan Survei Pemuda Pelajar (JSPP) dan Rectoversi Institute.


Masyarakat menilai kinerja Pemprov Jabar secara umum berada di kategori rendah. Hanya 51 persen saja yang menyatakan kinerja pemprov baik, sisanya banyak yang menjawab tidak tahu.

Peneliti senior Rectoversi Institute Romdin Azhar menuturkan capaian itu menandakan hampir setengah masyarakat tidak tahu atau bahkan tidak pernah merasakan program-program Pemprov Jabar. Menurut Romdin, terlihat ada fenomena jomplang antara popularitas gubernur dengan para pembantu gubernur, seperti sekda, asda, kepala biro, atau OPD.

“Orang-orang dekat gubernur harus meningkatkan dirinya agar lebih dikenal, lebih mampu memahami, dan lebih giat mengimplementasikan visi dan arah-arah gagasan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jabar,” kata Romdin dalam keterangan resminya, Kamis (2/12/2021).

Romdin menambahkan program unggulan yang sudah cukup dikenal dan diterima masyarakat perlu mendapat perhatian dan pengelolaan yang baik.

Misalkan, Gerakan Maghrib Mengaji atau Satu Desa Satu Hafidz sebagai sebuah gerakan yang mungkin anggarannya sangat terbatas tetapi punya popularitas tinggi di masyarakat dibanding program lainnya.

“Program-program populer dapat dikembangkan agar dikelola oleh profesional, memberi manfaat lebih besar, dan mendapat perhatian, serta porsi anggaran yang lebih memadai,” jelasnya.

Berdasarkan hasil survei itu juga, Romdin mencatat warga Jabar memotret lima permasalahan prioritas yang dirasakan. Mulai dari susah lapangan pekerjaan, harga kebutuhan rumah tangga yang mahal, jalanan rusak, banjir, dan khawatir dengan generasi muda yang bermain gawai terus menerus.

“Semua OPD bergerak membantu menangani pandemi. Saat ini pun semuanya harus bergerak untuk memberi kontribusi dan solusi penyelesaian.”

“Program bukan sekadar program dan aktivitas seremonial yang menghabiskan anggaran, tetapi program juga harus memberikan manfaat yang besar untuk warga Jabar itu sendiri,” pungkas Romdin.

Kopdar Kepala Daerah

Forum inovatif Kopdar atau Komunikasi Pembangunan Daerah kembali digelar untuk pertama kali setelah terhenti 1,5 tahun akibat pandemi Covid-19. Kota Bogor mendapat kehormatan sebagai tuan rumah pada pertemuan antara Gubernur Jawa Barat dengan bupati/wali kota se- Jawa Barat.

Adapun tema yang diusung pada Kopdar itu adalah Jabar Melompat di tahun 2022. Dalam kesempatan itu Ridwan Kamil meminta komitmen bupati/wali kota untuk sama- sama bekerja dan memberi konstribusi positif bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa.

Emil sapaan Ridwan Kamil menuturkan akan ada banyak lompatan inovasi di yang akan dilakukan pada 2022, di antaranya melakukan upaya ketok pintu investor untuk mendatangkan investasi, proyek pembangunan, dan pekerjaan bagi masyarakat.

Menurutnya, pembiayaan melalui APBD hanya mencukupi 20 persen pembangunan. Kekurangannya harus didorong oleh investasi baik penanaman modal dalam negeri maupun asing.

“Akan ada lompatan-lompatan inovasi seperti kami dorong agar daerah ketok pintu untuk investasi-investasi di luar supaya tidak hanya mengandalkan APBD dalam membangun wilayahnya,” ujar Ridwan Kamil di Bale Gede Sentul Highland, Kabupaten Bogor, Selasa (30/11/2021).

Selain itu, Emil berharap di tengah pandemi ini sektor pariwisata tetap dapat melompat dengan inovasi dan pendekatan baru, minimal dapat bertahan dalam badai syukur- syukur dapat mendatangkan pendapatan bagi daerah.

“Tingkatkan pariwisata yang sudah terbukti selama Covid-19 itu adalah sumber pendapatan yang luar biasa, tinggal diatur prokesnya,” kata Emil.

Dia mengungkapkan ada prediksi ekonomi Jabar 2022 bakal cerah. Laporan tahunan Bank Indonesia menyebutkan bahwa semua elemen ekonomi Jabar tahun depan akan membaik bahkan lebih meningkat.

“Ada prediksi ekonomi bahwa Jabar tahun 2022 ekonominya akan cerah dan riang gembira, karena semua elemen-elemen ekonomi di laporan tahunan BI semuanya membaik,” harapnya.

Untuk itu, Emil mengingatkan bupati/wali kota agar jangan sampai tren ekonomi positif ini dirusak oleh Covid-19 akibat masyarakat mengabaikan prokes dan pengawasan pemda lemah.

“Jangan sampai ekonomi yang sudah menggeliat positif ini terkendala lagi oleh potensi Covid-19 karena kurang prokes termasuk potensi varian baru yang sekarang sudah mengemuka di negara-negara lain,” ujarnya.

Selain itu, Emil menginginkan ada lompatan vaksinasi di Kabupaten/Kota, di mana Jabar sendiri memiliki target 37 juta warga tervaksin hingga akhir Desember 2021. Ada daerah yang capaian vaksinasinya tinggi tapi ada juga yang rendah. “Kami ingin target cakupan vaksinasi akhir tahun ini tercapai,” katanya.

Dia pun mengingatkan bupati/wali kota harus siap dengan lompatan reformasi birokrasi di mana sesuai instruksi Presiden Joko Widodo mulai 2022 jabatan eselon 3 dan 4 akan dihapus di level kementerian.

“Sedang kita coba adaptasikan di level provinsi, Kota/Kabupaten sehingga birokrasi akan lebih ramping tapi kerjaannya lebih produktif. Pekerjaan rutin akan digantikan oleh mesin,” tutupnya. (mcr27/jpnn/rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: