Harga Melangit, Ada Pabrik Minyak Goreng Besar, Belum Operasi Pasar
Radartasik.com — Harga minyak goreng masih melangit. Sudah beberapa pekan ini tidak kunjung normal. Ibu-ibu rumah tangga dan pedagang pun menjerit. Kendati begitu, belum juga ada operasi pasar dari pemerintah daerah untuk meringankan beban masyarakat.
Sebetulnya, meroketnya harga minyak goreng tersebut dikeluhkan warga sejak bulan lalu. ''Memang stok ada di pasar. Namun, harganya terus melambung. Padahal, di Gresik kan ada perusahaan produsen minyak goreng. Seharusnya, kan cepat ada operasi pasar. Terutama untuk membantu pelaku usaha kecil,'' kata Sunaryati, salah seorang pelaku UMKM di Manyar.
Bagi para pelaku usaha kecil, kenaikan kebutuhan pokok Rp 1.000 saja sangat berharga. Apalagi kenaikan sudah lebih dari Rp 5.000 per liter untuk minyak goreng. ''Kan yang naik bukan hanya minyak goreng saja. Tapi, beberapa kebutuhan pokok lain juga naik akhir-akhir ini. Terlebih masa pandemi belum pulih,'' lanjutnya.
Data di tujuh pasar kabupaten, harga minyak goreng kemasan tercatat masih normal pada 16 September 2021 lalu. Yakni, di kisaran Rp 14.500 per liter. Sejak saat itu, minyak goreng mengalami kenaikan bertahap. Pada 1 November harga rata-rata di pasar sudah Rp 15.600. Seminggu berikutnya, naik menjadi Rp 16.200. Nah, awal Desember ini naik jadi Rp 18.000. Bahkan, untuk beberapa merek tertentu sudah Rp 20.000. Di sejumlah daerah, pemerintah setempat sudah melakukan operasi pasar.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan Pemkab Gresik Agus Budiono mengatakan, untuk harga normal minyak goreng berada di harga Rp 14.000 hingga Rp 15.000 per liter. Karena itu, harga yang beredar di pasaran saat ini memang mengalami kenaikan. Namun, dia menilai tidak begitu tinggi.
“Menurut analisas kami, sementara ini karena terjadi panic buying. Psikologis konsumen dipengaruhi informasi yang beredar. Sehingga pasar di Gresik mengikuti demikian,” ujarnya, Kamis (02/12).
Yang jelas, Agus menyebut sejauh ini untuk komiditas minyak goreng tidak terjadi kelangkaan. Sebab, di Gresik memang ada produsen minyak goreng. Soal harapan masyarakat ada operasi pasar, Agus menyatakan rencana itu sudah ada. Namun pihaknya masih menunggu instruksi dari Pemprov Jatim. (jpg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: